"Program itu memiliki tujuan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah, terutama bagi para siswa di tingkat SD dan SMP," tutur Wabup Stef.
Karena itu, bagi dia, melalui kegiatan Festival Tunas Bahasa Daerah tahun 2023, Pemerintah berharap, kiranya upaya pelestarian bahasa Rote kepada generasi muda dapat terlaksana dengan baik.
Baca Juga:
Pakar UNG: Penutur Bahasa Gorontalo Menurun Akibat Lingkungan Keluarga dan Sosial
Dengan maksud, agar kedepannya generasi muda Rote Ndao dapat meningkatkan penguasaan bahasa dan sastra daerah yang dapat dilakukan melalui ranah pendidikan baik sebagai muatan lokal di sekolah maupun kegiatan ekstrakurikuler.
"Saya juga berharap agar kegiatan-kegiatan dalam rangka pelestarian budaya dan bahasa daerah seperti ini dapat terus ditingkatkan kedepannya, untuk menumbuhkan minat dan kecintaan para generasi muda Rote Ndao terhadap budaya dan bahasa daerahnya sendiri," cetus Wabup Stef.
Sebab, tambahnya, bahasa daerah khususnya bahasa Rote merupakan jati diri yang diadopsi dari hasil proses kebudayaan masyarakat adat yang ada di Rote sejak turun temurun.
Baca Juga:
Agar Tidak Tergerus Zaman, Presiden Minta Masyarakat Fasih Minimal 1 Bahasa Daerah
"Untuk itu, merupakan tugas kita bersama guna menjaga eksistensinya agar tidak punah di kemudian hari sebagai akibat dari berkurangnya penutur bahasa Rote," imbu Wabup Stef.
"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menyampaikan terima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao," sambung dia.
Dirinya menginginkan, ke depan kegiatan festival ini dapat menjadi tonggak untuk terus menjaga kelestarian bahasa Rote. [frs]