SKS lanjut dia, tidak mengenal sistem tahan kelas karena kenaikan kelas otomatis, dan tidak ada ujian semester. Setiap 3-6 bulan, PD boleh mengambil KHS/Raport sesuai ritme belajar masing-masing. Beban belajar maksimal yang harus ditempuh adalah 266 SKS yang diselesaikan antara 2-4 tahun tergantung proses belajar peserta didik. Yang sudah kita lakukan ini adalah sebuah proses Merdeka Belajar yang sesungguhnya, pungkas Fendi.
Dalam pengembangannya tutur Fendi, pada tahun pembelajaran 2023/2024 Kurikulum kita beralih ke Kurikulum Merdeka untuk kelas Fase E dan Fase F yang sebetulnya secara prinsip, rohnya mengadopsi kurikulum SKS.
Baca Juga:
Sukses Transportasi PON XXI, Dishub Sumut Bubarkan Tim Pelaksana
Lebih lanjut kata Fendi, setelah menyelesaikan proses belajar, peserta didik juga melewati proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Proses KTI diawali dengan pembagian kelompok maksimal 2 (dua) orang, dan ada juga yang memilih mandiri/sendiri.
Para Wisudwan/ti SMAS Bhaktyarsa Maumere Angkatan 7.
Baca Juga:
Layanan Transportasi PON Raih Apresiasi, Kemenhub Dukung Penuh Suksesnya Event
“Mereka dibekali tambahan ilmu yakni Muatan Lokal khusus Metodologi Penelitian. Anak-anak kita mulai bergelut dengan KTI sejak awal semester 1 yang dimulai dengan pengajuan judul, proses penelitian, pelaksanaan penelitian sampai seminar hasil penelitian,” tandas Fendi.
Hasil penelitian dalam bentuk makalah diubahn menjadi Artikel Ilmiah yang tulisannya sebut Fendi, dibukukan ber ISBN bekerja sama dengan penerbit Khaffah Learning Center, sebuah penerbit yang terdaftar resmi di IKAPI dan Perpusnas. Ini merupakan tahun ketiga kerjasama dengan penerbit itu.
Ditambahkan Fendi, tahun ini artikel anak disertakan dengan pembimbing sebagai penulis penyerta dan semuanya diberikan piagam penghargaan sebagai penulis dan penerbit. “Kedepannya kami akan mengembangkan tulisan anak-anak bukan lagi menjadi buku kumpulan, tetapi artikel mereka diterbitkan di Jurnal bereputasi dengan menyertakan penulis tambahan adalah guru pembimbing mereka,” ketusnya sembari membeberkan bahwa dari artikel ilmiah yang terdata sebanyak 68 karya yang sudah lolos cek plagiasi/kemiripan, 1 (satu) artikel sudah diselesaikan tahun lalu.