WahanaNews-NTT | Anggota TNI AD dari Babinsa dan Duk Kes Kodim 1603/Sikka terpaksa harus terlebih dahulu membujuk para siswa agar bisa divaksin. Hal ini dilakukan oleh karena ada siswa/siswi yang merasa takut divaksin saat vaksinasi oleh Anggota TNI AD dari Babinsa dan Duk Kes Kodim 1603/Sikka.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 dengan Dosis Pertama ini bekerjasama dengan pihak Puskesmas Nita terhadap ratusan siswa/siswi SD Katholik Wairpelit, Sabtu (30/04/2022).
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Melihat banyak siswa/siswi yang ketakutan saat didekati jarum suntik oleh Anggota TNI AD dari Duk Kes Kodim 1603/Sikka, Peltu Surung Thomson Napitupulu, Babinsa Desa Takaplager, Serda Jasman langsung mendekati siswa/siswi tersebut dan membujuknya.
Berkat bujukan Serda Jasman ini, akhirnya siswa/siswi yang takut akan jarum suntik pun mau divaksinasi Dosis Pertama.
Informasi yang diterima WahanaNews.co, ada hal menarik yang terjadi, saat melihat aksi anggota TNI Kodim 1603/Sikka ini, beberapa siswa/siswi yang ketakutan tersebut pun heran, sebab setahu mereka TNI AD itu perang dan bukan pegang jarum suntik, ungkap salah satu siswa.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Ada juga siswa/siswi yang ketakutan sehingga harus digendong bahkan diarahkan oleh Anggota TNI AD baik Babinsa maupun Duk Kes Kodim 1603/Sikka.
Pihak Sekolah dan juga warga masyarakat pun sangat antusias dan merasa senang dengan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 ini. Selain itu pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 juga tidak memakan biaya karena jarak yang dekat.
Komandan Kodim 1603/Sikka, melalui Anggota Duk Kes Kodim 1603/Sikka, Peltu Surung Thomson Napitupu membenarkan bahwa sebelum vaksin, pihaknya harus membujuk terlebih dahulu siswa/siswi yang merasa takut dengan jarum suntik.
"Tadi kami telah membujuk beberapa pelajar baik siswa/siswi yang takut divaksinasi Covid-19 agar tetap tenang dan jangan takut. Akhirnya siswa yang takut bisa mengikuti vaksinasi hingga akhir. Saya dibantu Babinsa kami membunjuk mereka karena rata-rata selain takut jarum suntik juga terlihat di raut wajah mereka merasa aneh saat melihat ada tentara pegang jarum suntik.” ungkap Thomson Napitupulu. [frs]