WahanaNews-NTT | Unik atau memang kebetulan, dua (2) laga turnamen Askab Sikka Cup U-17 yang dilakoni hari ini, Senin (06/03/2023) harus berakhir dengan skor 1-0. Menariknya, gol ini lahir dari kaki pemain bernomor punggung 8.
Di laga pertama, Amphibi Waipare berhasil mengalahkan FC Batarang, sementara pada laga kedua, Metro Muda harus mengakui keunggulan Genkar Reformasi.
Baca Juga:
Satu Lagi Mantan Finalis Dibikin "Tumbang", PS Nangahure Rebut Tiket Final
Atas raihan ini, Amphibi Waipare dan Genkar Reformasi untuk sementara menempati posisi pertama di groupnya masing-masing dengan sama-sama mengoleksi 6 poin hasil dari 2 kali kemenangan dalam lanjutan babak penyisihan group. Amphibi Waipare di grop C sementara Genkar Reformasi di group B.
Meski sempat bermain dibawah guyuran hujan di partai pertama, Amphibi Waipare masih menunjukkan kelasnya sebagai tim yang tidak mudah dikalahkan. Terlihat mereka bermain begitu nyaman kala bersua FC Batarang.
Gol kemenangan Amphibi lahir dari pemain bernomor punggung 8, Rajiq Faja Arya Djakirin di babak pertama menit ke 31, setelah memanfaatkan ruang kosong di lini pertahanan FC Batarang. Sutingan kerasnya tidak dapat dijangkau penjaga gawang FC Batarang.
Baca Juga:
Lolos Semifinal, Metro Muda dan Schalke Cetak Rekor
Memasuki babak kedua, FC Batarang mulai melakukan berbagai cara untuk menyamai kedudukan. Namun, ketenangan dan soliditas pemain Amphibi Waipare dalam memainkan ritme pertandingan membuat sejumlah peluang FC Batarang gagal. Skor 1-0 ini bertahan hingga waktu 2x35 berakhir.
Gustaf Romeo (Tengah) Wasit Yang Memimpin Laga Antara Genkar Reformasi vs Metro Muda, dibantu Asisten Wasit Kompanyus dan Ogut dibantu Wasit Cadangan Agus Ben (Foto: Frans Dhena)
Di laga kedua, Metro Muda yang memang lebih diunggulkan ternyata harus menerima kekalahan setelah mereka ditaklukkan Genkar Reformasi melalui gol yang tercipta dari titik putih.
Kesalahan pemain belakang Metro Muda yang menjatuhkan salah satu pemain Genkar Reformasi di dalam kotak pinalti pada pertengahan babak kedua membuat wasit Gustaf Romeo harus menunjuk titik putih.
Toti Lada, pemain bernomor punggung 8 yang dipercayakan untuk mengambil tendangan pinalti, berhasil menunaikan tugasnya. Bola mengarah ke sudut kiri penjaga gawang Metro Muda. Skor 1-0 untuk keunggulan Genkar Reformasi.
Metro Muda bukan tidak memiliki peluang. Salah satu peluang terbaiknya ketika salah satu pemain belakang Genkar Reformasi menyentuh bola dengan tangannya didalam kotak pinalti. Wasit Gustaf Romeo juga memberikan hadiah pinalti bagi Metro Muda.
Namun sayangnya eksekusi Fransiskus Richmond alias Rizky mampu ditepis oleh penjaga gawang Genkar Reformasi. Skor 1-0 ini pun bertahan hingga wasit Gustaf Romeo meniup pluit panjang berakhirnya pertandingan.
Hasil ini, membuat Metro Muda harus turun ke peringkat 3, sementara Genkar Reformasi memuncaki klasemen sementara group B.
Meski kalah di laga ini, Metro Muda masih menyisakan dua laga lagi melawan Waliti FC dan Bebeng FC sama halnya dengan Genkar Reformasi yang masih harus bertemu Wairklau FC dan Bebeng FC. Siapa yang layak keluar sebagai juara group akan ditentukan di dua laga sisa mereka ini. [frs]