WahanaNews-NTT | Elmon Anri, seorang warga asal Kota Maumere memilih resign dan membuka usaha bengkel motor sendiri. Padahal dia adalah seorang Kepala Mekanik di Diler Motor Ramayana Maumere.
Berbekal ilmu sebagai tenaga mekanik kurang lebih 11 tahun ditambah menjadi kepala bengkel. Menjadi modal utama bagi Elmon Anri untuk membuka usahanya sendiri.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Jika kita berkunjung ke bengkelnya di seputaran Pasar Alok tepatnya di samping Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sikka persis didepan pintu keluar Pasar Alok bagian utara, akan terlihat spanduk Indoparts dan Servive Point terbentang di bengkel miliknya.
Usaha bengkel yang dirintisnya sejak Oktober 2022 lalu tetap eksis dan siap melayani pelanggan yang datang dengan berbagai macam merk sepeda motor.
Ditemui WahanaNews-NTT.co, Rabu (05/04/2023), Elmon Anri, bapak satu anak yang akrab disapa Elmon ini menuturkan ilmu perbengkelan ini sudah ia geluti selama kurang lebih 11 tahun ditambah lagi dengan menjadi Kepala Mekanik di Diler motor Yamaha Ramayana Maumere membuatnya menjadi seorang mekanik yang profesional.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
Merasa tidak nyaman sebagai seorang kepala mekanik karena tuntutan target dan tidak mau terikat dengan aturan dari Diler Motor Ramayana Maumere serta menginginkan kebebasan dalam bekerja, Elmon pun memilih untuk resign atau mengundurkan diri dan membuat lapangan kerja sendiri dengan membuka bengkel sendiri.
Diakui Elmon, dengan membuka bengkel sendiri, lebih banyak waktu di rumah, jam kerja diatur sendiri dan tiap hari bisa bekumpul bersama keluarga dan sahabat.
Dengan modal awal sekitar Rp. 7.000.000., Elmon membeli beberapa perlengkapan perbengkelan atau tool untuk menunjang usahanya.
“Awal pertama buka, masih sepi pelanggan. Namun seiring beroperasinya bengkel ini sejak Oktober 2022 ditambah lagi dengan sejumlah pelanggan saya ketika masih bekerja di Diler Ramayana Motor membuat bengkel ini, banyak yang datang dan bahkan sampai malam masih buka jika ada pelanggan yang sifatnya mendadak atau urgen untuk minta motornya disservice,” tutur Elmon sambil mengencangkan beberapa baut pada motor Vix-ion yang diservisnya.
Terkait dengan biaya service yang dikenakan, Elmon mengakui memiliki standar tersendiri, dan bisa dijangkau oleh pelanggan.
Selama beroperasi, pendapatan yang bisa diperoleh tergantung dari ramai dan tidaknya pelanggan yang datang. Bisa bervariasi mulai dari Rp. 200.000 hingga Rp 500.000 per hari bahkan bisa lebih, sehingga hasil atau keuntungan yang diperoleh bisa menambah Sparepart dan sejumlah peralatan yang dianggap masih kurang. Bahkan saat ini ujar Elmon mengakui telah memiliki alat yang tidak dimiliki bengkel lain seperti, pencuci injektor dan pendeteksi kerusakan motor.
Kata Elmon, bengkel dibuka dari pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 17.00 wita. Jikapun ada pelanggan yang datang setelah pukul 17.00 wita tetap dilayani sampai motornya klar diservice.
Apapun yang menjadi keluhan pelanggan saat datang meminta motornya diservice, Elmon tetap melayaninya dengan sepenuh hati, tanpa adanya penolakan. Rata-rata setiap pelanggan yang datang servis di bengkelnya, tidak pernah kembali dan mengadu bahwa setelah diservice motor tersebut rusak atau onar lagi.
Selain itu, Elmon juga tidak pelit dengan ilmu yang dimilikinya. Dia bahkan membuka praktek bagi siswa yang mau belajar di bengkelnya. Segala ilmu mekanik dan perbengkelan yang ia peroleh selalu diajarkan hingga tuntas.
Bagi Elmon, kepercayaan pelanggan menjadi modal utama dalam usahanya mengembangkan bengkel motor miliknya.
Kini, usaha bengkel milik Elmon Anri sang mantan kepala mekanik di diler Ramayana Motor Maumere ini, secara perlahan mulai banyak dikunjungi pelanggan meski mereka rela untuk mengantri dan menunggu hingga malam hari. [frs]