WahanaNews-NTT | Regulasi perdagangan karbon bakal diimplementasikan di Indonesia.
Mengacu jadwal sekitar kuartal II 2022 ini perdagangan karbon akan dimulai di sektor kelistrikan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
PT PLN (Persero) jadi satu perusahaan yang bakal menerapkan perdagangan karbon itu lebih dulu.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkap pihaknya siap menjalankan regulasi yang diterbitkan pemerintah terkait perdagangan karbon.
Ini berkaitan dengan penerapan yang menyasar juga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dimiliki PLN.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
“Ini semua PLTU kami ini juga akan menerapkan carbon trading (perdagangan karbon), jadi kita follow the rule, kita akan mengikuti regulasi pemerintah,” katanya dalam Bincang-Bincang Indonesia EBTKE ConEx 2022, Kamis (2/6/2022).
Dengan kesiapan keterlibatan itu, Wiluyo menegaskan akan ikut berkontribusi dalam mengejar target dari diterapkannya perdagangan karbon di Indonesia.
Diketahui, kebijakan ini sebagai pengganti dari emisi karbon yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menghasilkan karbon.