Owner Komodo Fantastico Tour dan Bajo Transport di Labuan Bajo ini mengungkapkan, penipuan terhadap wisatawan kebanyakan dilakukan perorangan yang bukan dari travel agent. Mereka memanfaatkan media sosial untuk menjerat korbannya.
"Soal penipuan ini memang kebanyakan bukan oleh travel agent, kebanyakan oleh oknum-oknum lepas. Mereka bermodalkan bisa main IT, bisa promosi, bisa main Instagram sehingga bisa berjualan tanpa punya etika bisnis. Begitu uangnya dapat dari tamu, mereka lari, kabur," jelas Ignas.
Baca Juga:
Mensos Gus Ipul Serahkan Bantuan Rp29 Miliar Lebih kepada Masyarakat Rentan dan Miskin di Kota Ambon
3. Gali Informasi dari Google atau Media Sosial
Wisatawan juga perlu menggali informasi di Google atau media sosial mengenai orang dan travel agent yang menawarkan paket wisata. "Minta nama akun medsos yang bersangkutan, baik akun pribadi maupun company," ujar ignas.
4. Pastikan Pembayaran Melalui Rekening Perusahaan
Baca Juga:
Trinovi Khairani Sitorus, Anggota DPR RI Periode 2024-2029 Paling 'Miskin'
Selesai screening travel agent, berikutnya pastikan pembayaran oleh wisatawan melalui rekening perusahaan travel agent, bukan ke rekening pribadi orang yang menawarkan paket wisata. Pembayaran di muka cukup 20-30 persen.
5. Travel Agent Punya Kantor di Labuan Bajo
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/Asita) Manggarai Raya, Evodius Gonsomer menambahkan, wisatawan harus memastikan travel agent yang hendak dipilih memiliki kantor atau kantor perwakilan di Labuan Bajo.(jef)