WahanaNews-Labuanbajo | BPOLBF mendukung penerapan Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha (SMKU) di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Flores. Hal ini untuk mewujudkan destinasi pariwisata tangguh bencana dan mempercepat pemulihan ekonomi pascabencana.
Dukungan tersebut ditegaskan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina saat hadir dalam “Rapat Tindak Lanjut Kegiatan Kolaborasi Lintas Kementerian dalam Rangka Mewujudkan Destinasi Wisata Tangguh Bencana”.
Baca Juga:
BPOLBF Perkuat SOP Keamanan Wisata Bahari dengan Koordinasi Otoritas Terkait
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu, saat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang mengadakan diskusi bersama Kementerian PPN/Bappenas, Bappeda, Dispar Mabar, BPOLBF, Pelindo, PLN, Telkom, PDAM.
SMKU sendiri merupakan standar yang dapat digunakan pelaku usaha dalam mengatur kegiatan usahanya yang tidak hanya berfokus untuk melindungi, mengantisipasi, dan menangani ketidakpastian yang terjadi, namun juga membantu pelaku usaha dalam memulihkan diri pascabencana.
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh menilai SMKU dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat dalam meminimalisir risiko bencana. Selain itu juga mampu melengkapi sistem manajemen yang digunakan pelaku usaha saat ini seperti manajemen risiko, manajemen tanggap darurat, dan manajemen krisis.
Baca Juga:
Imbauan BPOLBF: Prioritaskan Keamanan dan Keselamatan Berwisata di Labuan Bajo
"Kolaborasi multipihak adalah kunci dalam mewujudkan pariwisata aman bencana. Kolaborasi multipihak dibutuhkan dalam mewujudkan pariwisata aman bencana atau destinasi wisata tangguh bencana sangat diperlukan," kata dia dalam keterangannya pada Rabu (20/7/2022).
Selain itu kolaborasi melibatkan seluruh kementerian dan lembaga terkait dan hasil dari rakor ini menjadi komitmen bersama dan harapannya dituangkan ke dalam program dan kegiatan di dokumen ITMP Labuan bajo maupun masing-masing rencana kerja kementerian dan lembaga terkait.
BPOLBF sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyambut baik adanya SMKU di Labuan Bajo. Saat ini BPOLBF juga telah menerapkan sistem pengurangan risiko bencana atau disrupsi yaitu Environment, Social, Governance (ESG) Rating yang merupakan salah satu tools untuk keberlanjutan investasi (sustainable investment) dan telah mencakup manajemen risiko yang merupakan bagian dari SMKU.