Disebutkan, kelompok rumah tangga dengan pengeluaran Rp500.000 - Rp749.999 per kapita per bulan merupakan yang terbanyak dengan 32,73 persen.
Pengeluaran rata-rata per kapita per bulan untuk kelompok makanan adalah Rp 421.052 (50,6 persen) dan kelompok bukan bukan makanan Rp 418.325 (48,84 persen).
Baca Juga:
Usung Tema Budaya Lokal, Paket ROMANTIS Gelar Kampanye Akbar, Ajak Masyarakat Sikka Berpolitik Santun
Dari kelompok makanan, pengeluaran terbesar adalah padi-padian dengan nilai Rp97.124. Dari kelompok bukan makanan, yang terbesar adalah pengeluaran untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga dengan nilai Rp 183.223.
Data-data di atas menunjukkan komitmen pemerintahan Kabupaten Sikka periode 2018-2023 dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Peningkatan IPM mencerminkan berbagai upaya dan investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, lembaga terkait, serta partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan yang lebih baik.
Baca Juga:
Jawab Penantian Panjang, Robi Idong Bangun Jalan Pemana-Gunung Sari, Warga Sebut Sosok Pemimpin Hebat
Peningkatan ini tentu saja menjadi landasan yang kokoh bahwa Kabupaten Sikka dapat menggunakan momentum positif ini untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengatasi ketimpangan, serta memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses yang adil dan merata terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Kolaborasi bersama rakyat
Kepada NTT.WahanaNews.co, Robi Idong mengatakan, pencapaian pembangunan Kabupaten Sikka selama periode 2018-2023, terutama dalam meningkatkan peringkat IPM, bukakalah prestasi pribadi.