NTT.WahanaNews.co-Sikka| Siapa sangka, calon Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sikka menjadi yang terbaik kedua di NTT.
Hal ini dilakukan pria yang akrab disapa Robi Idong ini ketika dirinya menjabat sebagai Bupati Sikka Periode 2018-2023.
Baca Juga:
Usung Tema Budaya Lokal, Paket ROMANTIS Gelar Kampanye Akbar, Ajak Masyarakat Sikka Berpolitik Santun
Berdasarkan penelusuran Media diperoleh data bahwa, E-book ‘Kabupaten Sikka dalam Angka 2024’ menyebutkan bahwa selama masa pemerintahan Robi Idong bersama Romanus Woga (2018-2023) Kabupaten Sikka membukukan kemajuan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang membanggakan.
Disebutkan, IPM Sikka bertumbuh dari 64,75 pada tahun 2019 menjadi 65,11 (2020), 68,08 (2021), 68,66 (2022) dan 69,41 (2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menyebutkan bahwa IPM NTT berada angka 65,23 (2019), 65,19 (2020), 65,28 (2021), 65,90 (2022) dan 66,68 (2023). Itu berarti IPM Sikka cukup jauh lebih tinggi dari IMP Provinsi NTT.
Baca Juga:
Jawab Penantian Panjang, Robi Idong Bangun Jalan Pemana-Gunung Sari, Warga Sebut Sosok Pemimpin Hebat
Bahkan, BPS juga menunjukkan bahwa IPM Sikka tahun 2023 berada posisi terbaik kedua setelah Kota Kupang ( 80,62 ) dan di atas Kabupaten Ngada (69,14).
Peningkatan IPM Kabupaten Sikka mencerminkan adanya perbaikan nyata dalam pembangunan, terutama pada tiga bidang utama yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan hidup.
Kemajuan IPM Sikka dalam bidang pendidikan tercermin nyata dari angka Harapan Lama Sekolah yaitu 12,87 tahun (2019) menjadi 13,16 tahun (2020), 13,43 tahun (2021) 13,44 tahun (2022) dan 13,66 (2023). Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah angka yang menggambarkan lamanya (tahun) masa sekolah yang dialami pendudu usia 25 tahun ke atas.
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sikka, yang mengalami perbaikan selama tahun2022 dan 2023 (Lihat Tabel).
Kemajuan IPM bidang pendidikan juga terbukti dari kenaikan persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf menurut kelompok umur, dari 94,15 persen pada tahun 2022 menjadi 94,98 pada tahun 2023.
Pertumbuhan IPM Sikka di bidang kesehatan tecermin antara lain pada data angka harapan hidup. Menurut Susenas, BPS (2023) usia harapan hidup warga Sikka meningkat dari 67,07 (tahun 2019) menjadi 73,28 (2020), 73,49 (2021) 73,75 tahun (2022) dan 73,97 tahun (2023).
Kemajuan IPM Sikka di bidang kesejahteraan tercermin dari beberapa data berikut. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2022 sebesa 2,62 persen dan T ingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 74,35 persen dari jumlah angkatan kerja berusia 15 tahun ke atas sebesar 238.657 jiwa.
Garis kemiskinan di Kabupaten Sikka bertumbuh dari Rp 301.994 pada tahun 2019 menjadi Rp 428.352.
Kemudian, Indeks Kedalaman Kemiskinan dapat ditekan dari angka 2,11 persen pada tahun 2019 menjadi 1,58 persen pada tahun 2023. Lalu Indeks Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Sikka dapat diturunkan.
Selama periode 2019 -2023 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sikka berfluktuasi (naik-turun) akibat pandemi Covid19. Namun, pemerintahan Robi Idong -Romanus berhasil mengendalikannya sehingga mengalami tren menurun pasca pandemi. Disebutkan jumlah penduduk miskin adalah 43,32 ribu jiwa (2019) menjadi 42,18 ribu jiwa (2020), 43,09 ribu jiwa (2021), 40,87 ribu jiwa (2022) dan 40,81 ribu jiwa (2023).
BPS Sikka juga menyebutkan angka rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok komoditas (rupiah) di Kabupaten Sikka, meningkat dari Rp839.377 pada tahun 2022 menjadi Rp 873,304 pada tahun 2023
Disebutkan, kelompok rumah tangga dengan pengeluaran Rp500.000 - Rp749.999 per kapita per bulan merupakan yang terbanyak dengan 32,73 persen.
Pengeluaran rata-rata per kapita per bulan untuk kelompok makanan adalah Rp 421.052 (50,6 persen) dan kelompok bukan bukan makanan Rp 418.325 (48,84 persen).
Dari kelompok makanan, pengeluaran terbesar adalah padi-padian dengan nilai Rp97.124. Dari kelompok bukan makanan, yang terbesar adalah pengeluaran untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga dengan nilai Rp 183.223.
Data-data di atas menunjukkan komitmen pemerintahan Kabupaten Sikka periode 2018-2023 dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Peningkatan IPM mencerminkan berbagai upaya dan investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, lembaga terkait, serta partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan yang lebih baik.
Peningkatan ini tentu saja menjadi landasan yang kokoh bahwa Kabupaten Sikka dapat menggunakan momentum positif ini untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengatasi ketimpangan, serta memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses yang adil dan merata terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Kolaborasi bersama rakyat
Kepada NTT.WahanaNews.co, Robi Idong mengatakan, pencapaian pembangunan Kabupaten Sikka selama periode 2018-2023, terutama dalam meningkatkan peringkat IPM, bukakalah prestasi pribadi.
‘Itu adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi bersama seluruh rakyat Kabupaten Sikka. Itu juga adalah buah dari dedikasi seluruh pihak terkait,” ujarnya saat wawancara khusus di kediamannya beberapa waktu lalu.
Artinya, tutur Robi Idong, segala upaya yang telah dilakukan dan pencapaian bersama rakyat yang diraih selama periode 2018-2023 lalu memberikan dorongan penting baginya dan juga Martnus Wodon, untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sikka 2024 ini.
Tujuannya, tidak lain untuk melanjutkan perkejaan bersama rakyat mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat. [frs]