Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
WahanaNews-NTT | Sekretaris Pemuda Pancasila Ende, Rian Laka menyoroti kecerobohan komisi III DPRD Ende perihal mengusir Kadis Pariwisata Ende, Pak Martin Sa dari ruangan rapat dengar pendapat Kantor DPRD Ende dinilai sebagai sensasional politik yang memalukan.
"Sebetulnya Komisi III tidak ngerti dan tidak paham apa itu RDP. Kalau ngerti dan faham harusnya kecerobohan itu tidak perlu terjadi. Sudah jelas RDP ialah Rapat Dengar Pendapat maka upaya saling mendengar sudah jadi kata kunci dari jalannya proses rapat tersebut", kata Mantan Aktivis PMKRI Ende
Menurutnya, kericuhan yang ditunjukan oleh Komisi III DPRD Ende merupakan sikap arogan yang tidak pantas dipertontonkan oleh Komisi III DPRD Ende sebagai speker publik. Karena di injuri time masa berlaku kekuasaan, harusnya publik butuh solusi bukan kericuhan.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
"Tindakan Komisi III DPRD Ende sangat memalukan dan tak patut dipuji atau dipuja oleh publik. Sebab kericuhan menjadi bukti bahwa kemampuan DPRD Ende membahas persoalan rakyat asal babat dan asal ngamuk tanpa solusi," ujar Rian Laka
Ia mengatakan, sebagai wakil rakyat harus santun dalam berpendapat. Apalagi sebagai tuan rumah, mestinya mengelola rapat dengar pendapat harus mengedepankan rasa saling mendegar. Karena kualitas DPRD Ende diasah dari situ dan bukan ukurannya di kegaduhan.
"Kalau publik mau evaluasi serius soal kinerja Anggota DPRD Ende khusus Komisi III selama ini. Sulit dipungkiri, kecenderungan lembaga DPRD Ende hanya berkutat pada leading yang sama intinya ada Pokir", ungkap Rian Laka