WahanaNews-NTT | Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kabupaten Sikka membeberkan beberapa keberhasilan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, melalui kepemimpinan Bupati Robi Idong dan Romanus Woga dengan tagline ROMA.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Stefanus Sumandi saat membacakan Pendapat Akhir Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Akhir Tahun Anggaran 2021 dalam Paripurna, Selasa (05/04/2022).
Baca Juga:
Jadi Pimpinan Sementara, Stef Sumandi: Kehadiran Anggota DPRD Saat Rapat dan Sidang Menjadi Suatu Keharusan
Dalam pendapat akhirnya, ketika menyoroti realisasi belanja yang dianggarkan pada tahun anggaran 2021, Fraksi PDI Perjuangan melalui Ketua Fraksinya, Stef Sumandi menyampaikan bahwa perlu memberi apresiasi kepada pemerintah terkait realisasi belanja sampai tahun 2021 di sektor pendidikan dan kesehatan.
Sektor-sektor ini menjadi prioritas utama dalam pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. Hal itu terlihat melalui peningkatan index pendidikan tahun 2021 mencapai 11,57%, meningkat dari tahun 2019 sebesar 10,24%, dengan realisasi pembangunan untuk pendidikan dasar TK, SD dan SMP.
Termasuk pemberian insentif kepada guru honor Komite Sekolah, guru honor Yayasan dan guru kontrak daerah sebanyak 1.341 guru dari total guru honor sebanyak 2.437 orang guru dan pemberian beasiswa kepada 6.352 mahasiswa dan beasiswa PIP sebanyak 33.325 siswa dan mahasiswa yang merupakan aspirasi dari Pemerintah Pusat melalui Dr. Andreas Hugo Pareira Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan untuk masyarakat Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
Pleno Berakhir, KPU Sikka Rampungkan Caleg DPRD Yang Lolos, 16 Wajah Baru Bakal Menduduki Lepo Kulababong
Sementara itu, pemenuhan hak masyarakat atas akses air bersih dan listrik juga pembangunan rumah layak huni pun dilaksanakan. Pembangunan rumah layak huni 2.510 unit dan listrik sebanyak 3.691 SR.
Di bidang kesehatan juga tidak tertinggal. Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sikka sudah dilindungi jaminan kesehatan. Hemat Fraksi, ini merupakan langkah kerja yang luar biasa meski ditengah Pandemi Covid-19.
Namun, ditengah catatan sukses ini, ada juga hal yang perlu dibenahi dan diperhatikan secara khusus yakni insentif bagi Nakes untuk penanganan Covid-19 bulan Juli-Desember 2021, Operasional Puskesmas dan honor Nakes dari dana BOK, insentif jaminan persalinan untuk bidan di Puskesmas serta insentif Nakes di Rumah Sakit dr. TC. Hillers Maumere.
Ada juga dana Non Kapitasi JKN sejak bulan Januari-Desember 2021 belum dibayarkan kepada Puskesmas, sementara menurut informasi yang dihimpun Fraksi bahwa dana tersebut sudah dicairkan oleh BPJS melalui rekening Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Begitupun dana konsumsi untuk vaksinator selama tahun 2021 pun belum dibayar.
Perlu juga diperhatikan untuk nasib guru-guru honor yang belum lulus CPNS maupun PPPK berikut belum memenuhi syarat program sertifikasi guru.
Di lain pihak, Fraksi berharap agar sektor Pertanian menjadi perhatian serius dalam pembangunan daerah. Sektor ini mencakup sebagian besar warga Kabupaten Sikka.
Dengan demikian, maka pelaksanaan proyek pinjaman daerah yang justru bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar rakyat terutama akses jalan, air bersih dan fasilitas kesehatan perlu segera diselesaikan.
Tercatat sudah memasuki bulan April 2022, semua proyek dengan dana miliaran rupiah dari PEN belum menunjukkan progres pekerjaan yang signifikan. Yang baru diselesaikan hanya nilai proyek dibawah Rp. 500 juta.
Hemat Fraksi, evaluasi kinerja Pokja, PPK, Pimpinan OPD terkait dan pengusaha jasa konstruksi menjadi sangat urgen pada awal bulan April tahun 2022 ini. Fraksi PDI Perjuangan terus mendukung pemerintah dengan rencana kerja sama investasi-investasi daerah. [frs]