Lebih lanjut kata Marselina, 9 siswa yang bakal melakukan pertukaran pelajar ini semuanya berasal dari Kurikulum Merdeka, yang mana Kurikulum ini sudah dijalankan selama tiga tahun di SMA Bhaktyarsa Maumere.
Suster Marselina kembali menegaskan bahwa dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah yang dipimpinnya itu tidak pernah memilih-milih anak.
Baca Juga:
Lepas-Pergikan Kontingen Pertukaran Pelajar SMABHAK, Sr. Ines: Sebuah Prestasi yang Luar Biasa
Sehingga tutur Marselina, setelah sosialisasi dilakukan dengan orang tua, maka sebagai penanggung jawab, Dia juga mesti mempresentasikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum siswa-siswi ini berangkat ke Filipina.
Persyaratan pertama yang harus dipenuhi adalah jelas Marselina, memiliki Sertifikat TOFEL atau Sertifikat Kursus Bahasa Inggris. Selanjutnya, orangtua bersedia membantu biaya tiket Pulang-Pergi yang nilainya kurang lebih Rp 9 juta. Sementara Akomodasi dan lain-lainnya diatur oleh pihak sekolah, tandasnya. [frs]