WahanaNews-NTT | Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Petrus Poling Wairmahing, mengajak Rana House NTT menjadi pendamping pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin anyaman.
Hal ini dimaksud untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin sehingga hasil produk kerajinan menjadi lebih inovatif dan berdaya saing.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Demikian disampaikan Pet Poling ketika menjadi pembicara pada webinar bertajuk:"Quo Vadis Anyaman NTT: Upaya Melestarikan dan Memberdayakan Pengrajin” dengan topik: “Kerajinan Anyaman dan Destinasi Wisata Anyaman”yang digelar Rabu 26 Oktober 2022 hasil kerja sama Rana House NTT dengan DPP Majelis Umat Kristiani Indonesia (MUKI).
Di dinas yang dipimpinnya lanjut dia, anyaman bisa masuk dalam kebudayaan maupun UMKM.
"Anyaman ini masuk ke keduanya. Semua kegiatan adat sangat kait erat,"katanya.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
"Yang kita pikirkan sekarang bagaimana produk anyaman ini bisa ditingkatkan estetika maupun fungsinya,"ungkapnya.
Pet Poling juga menambahkan bahwa bahan baku anyaman di Kabupaten Sikka berasal dari rotan, daun kelapa, daun pandan, jeramu, ijuk. "Bahkan kue pun kami anyam, dikenal dengan nama Bolo Pagar dan Kolemoe," ujarnya.
Ia menegaskan langkah yang dilakukan Rana House NTT sangat baik dan Dinas yang dipimpinnya siap mendukung kegiatan Rana House khususnya di Kabupaten Sikka.