NTT.WahanaNews.co.Ngada- Lima Pejabat Tinggi Pratama yang kini menjadi kandidat calon Sekda Ngada tengah menjalani seleksi yang telah memasuki tahapan penilaian uji kompetensi.
5 (lima) kandidat terbaik ini telah dipastikan lolos seleksi administrasi yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Wabup: Seleksi Jabatan Sekda Dilaksanakan Secara Profesional dan Transparan
Penilaian ini menjadi bagian penting dari seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 15 Tahun 2019.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, yakni 05–06 November 2025, bertempat di lantai 2 kantor BKPSDM Kabupaten Ngada. Kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya mewujudkan birokrasi daerah yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Assesor SDM Aparatur Ahli Madya BKD Provinsi NTT, Yohanes Lim selaku Panitia Seleksi (Pansel) menjelaskan bahwa tahapan penilaian ini bukan sekadar proses administratif, melainkan instrumen penting untuk menilai secara menyeluruh kompetensi, kapasitas kepemimpinan, dan integritas calon pejabat tinggi daerah.
Baca Juga:
Pelantikan Kepala Dinas, Bupati: Lakukan Perubahan, Beri Dampak Positif
“Melalui asesmen ini, kita berupaya mendapatkan figur sekretaris daerah yang kompeten, profesional, berintegritas, dan memiliki wawasan strategis. Sosok yang mampu menjalankan peran sekretaris daerah secara optimal sebagai motor penggerak birokrasi pemerintahan daerah,” tegas pria yang akrab disapa Hans ini, Rabu (05/11/25) di Bajawa.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta akan mengikuti berbagai rangkaian uji kompetensi yang komprehensif. Pada hari pertama, kegiatan difokuskan pada pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) yang mencakup psikotest, simulasi kasus manajerial, serta ujian sosial kultural. Rangkaian ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta dalam berpikir kritis, mengambil keputusan strategis, serta memahami dinamika sosial dan budaya birokrasi pemerintahan.
Selanjutnya pada hari kedua akan diisi dengan wawancara kompetensi dan Leaderless Group Discussion (LGD), yaitu sesi diskusi kelompok tanpa pemimpin yang menilai kemampuan peserta dalam berargumentasi, berkoordinasi, dan menunjukkan kepemimpinan kolektif dalam situasi dinamis.