NTT.WahanaNews.co| Kemiri Sunan yang pernah ditinggalkan belasan tahun silam di Kabupaten Ngada kini kembali mencuat, setelah PT. Bumiampo Investama Sejahtera (BIS) menunjukkan eksistensinya. Dengan manajemen yang baru, PT. BIS menyatakan siap melanjutkan investasi yang ditinggalkan oleh manajemen sebelumnya.
Diketahui bahwa, sebelumnya PT ini telah melakukan kerjasama dengan warga Wolokuku untuk berinvestasi Kemiri Sunan. Namun, dalam perjalanannya bahkan hingga belasan tahun manajemen perusahaan ini tak kunjung mendatangi warga, sehingga puluhan hektar tanaman kemiri sunan itu, kini ibarat hutan yang tidak terurus.
Baca Juga:
TKK MNPK Gelar Pleno 1 di Kemah Tabor
Namun dengan pergantian manajemen, perusahaan ini kembali hadir untuk berinvestasi sekaligus meminta warga yang adalah pemilik lahan ini agar menjadi mitra dalam investasi tersebut.
Dalam pengarahannya, Asisten 2 Setda Ngada, Nicolaus Noywuli mewakili Bupati dan Wakil Bupati Ngada mengajak warga di daerah itu untuk bangkit dan tidak lagi mengingat masa lalu.
Kepada warga di dareh tersebut, Ia mengingatkan untuk menghilangkan luka lama yang sudah membekas dalam diri sebagai bentuk kekecewaan atas manajemen lama dari PT tersebut yang sudah hilang entah kemana.
Baca Juga:
Belum Digarap Optimal, LNBP Bentuk Kelompok Peduli Pariwisata TWA 17 Pulau, Nico Noy: Riung Tidak Boleh Kalah
”Pada kesempatan ini saya mengajak kepada bapak/ibu semua selaku pemilik lahan untuk tidak lagi memikirkan masa lalu, tetapi mari kita bangkit dengan menumbuhkan semangar optimisme dalam diri untuk berusaha,” ungkapnya, saat sosialisasi investasi Kemiri Sunan, di aula kantor Desa Lari Laki, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada Jumat (24/10/25).
Suami dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada ini pun berharap agar warga setempat bisa memanfaatkan kesempatan ini sebagai upaya bersama dalam mendukung program pemerintah daerah demi kesejahteraaan masyarakat di Kabupaten Ngada.
Pria yang akrab disapa Nico Noy ini bilang, sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari investasi kemiri sunan yang telah dilakukan oleh manajemen sebelumnya, yang hingga kini para pemilik lahan sekaligus adalah petani dan pekerja sudah ditinggalkan. Diakuinya bahwa, manajemen sebelumnya memang sudah bermasalah, mulai dari status tanah hingga investasi.
Namun, dengan manajemen yang baru pihak perusahaan bermaksud untuk kembali mengajak warga didaerah itu untuk menjadi mitra investasi, sehingga tanaman kemiri sunan yang saat ini sudah ada tidak menjadi mubazir, tukasnya.
Kepada para pemilik lahan, Nico Noy meyakinkan bahwa dengan manajemen baru investasi ini mampu mendorong ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan.
Menurut dia, investasi ini menjadi penting dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Ngada saat ini, oleh karena hal ini merupakan salah satu lokomotif penggerak ekonomi di Kabupaten Ngada.
Apalagi kata dia, ketergantungan daerah ini kepada pemerintah pusat masih cukup tinggi, ditambah lagi dengan kondisi keuangan daerah yang minim akibat efisiensi, maka investasi ini menjadi pilihan yang tepat.
“Pemerintah Kabupaten Ngada menyambut baik dan mengapresiasi PT. BIS dan PT. BAS dengan manajemen baru yang sudah hadir untuk kemudian melanjutkan invesatasi ini,” ketus dia.
Untuk kembali melanjutkan ini, mesti ada kesepakatan, maka lanjut Nico Noy gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya sehingga bisa mendapatkan kata sepakat yang tentunya bermanfaat dalam meningkatkan roda perekonomian demi mencapai kesejahteraan yang diharapkan bersama.
Dia menekankan bahwa, pada prinsipnya pemerintah daerah selalu mendukung segala usaha yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Ngada dalam upaya peningkatan ekonomi menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.
“Jangan kuatir dan takut, mari kita mulai berubah dan kembali berbenah demi kesejahteraan bersama yarg kita harapkan,” tutup Nicolaus Noy Wuli. [frs]