“Sekarang harga beras di pasar itu paling murah Rp 13.000 per kilogram, kalau disini kan murah, cuman Rp 9.000 per kilogramnya,” ungkap dia saat ditemui WahanaNews-NTT.co.
Kata Rensiana, ia rela antri dari pagi agar mendapatkan beras murah yang akan dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga:
Kemendag, Bulog dan Muhammadiyah Gelar Pasar Murah di Semarang
“Makanya saya rela antri dari pagi, biar dapat beras murah ini, agar bisa makan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Manager (Asman) SCPP Bulog Cabang Maumere, Dwi Cahyo Prasetyo mengatakan, harga beras naik di pasaran karena suplai dari petani kurang.
“Karena suplainya kurang, saat ini sedang memasuki musim tanam bukan musim panen, jadi suplainya kurang,” pungkasnya.
Baca Juga:
Marak Rokok Ilegal, Pemkab Sumedang Gencar Operasi Pasar Hingga Pelosok
Dwi Cahyo Prasetyo, Asisten Manager SCPP Bulog Maumere (Foto: Frans Dhena)
Lanjut Dwi, dalam rangka stabilisasi harga pangan maka pihaknya melaksanakan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sering disebut dengan Operasi Pasar. Tujuan utamanya adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan harga beras sesuai dengan harga yang terjangkau dan juga untuk stabilisasi harga.