Bernat bahkan menyebutkan, ada dua penampungan cumi di desa Nembrala. penampungan milik CV Yeni Sejati Indah sudah hampir 2 bulan beroperasi tetapi tanpa rekomendasi dari desa.
Selanjutnya terkait dengan keluhan dari warga menyangkut bau busuk tersebut, Bernat belum bisa memastikan apakah itu berasal dari tempat penampungan atau Lampara (Kapal Pencari Cumi-Red).
Baca Juga:
Warga Keluhkan Tanah Berserakan di Jalinsum Pinangsori Tapteng,
" Saya selaku kepala desa juga merasakan bau busuk tersebut, tetapi saya belum tau jelas bau tersebut berasal dari tempat penampungan atau dari lampara," ungkapnya.
Lanjut Bernat mengatakan, dirinya juga orang laut, jadi disaat kapal pencari cumi dapat cumi di jam 7 malam dan jam 7 pagi baru bongkar tetap bau busuk, apalagi sekarang angin berasal dari laut ke darat, jadi bau tersebut tetap dirasakan warga sekitar.
Bernat juga membenarkan adanya keluhan warga tentang siswa-siswi di SDN ANDA IKO yang merasa terganggu dengan bau busuk tersebut. " Betul karena tadi pagi saya lihat anak-anak sekolah semua menggunakan masker," pungkasnya.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Rumah Disinyalir Penampungan Pendonor Ginjal di Bekasi
Kepala Sekolah Dasar Negeri ANDA IKO Markus Mbeo saat di konfirmasi media lewat telepon seluler juga membenarkan adanya bau busuk dari penampungan cumi tersebut." Betul itu bau sangat menyengat mirip bau mayat, sehingga murid-murid ada yang muntah-muntah. Dan saya selaku kepala sekolah merasakan sendiri," ketusnya.
Untuk itu selaku kepala sekolah, Markus Mbeo berharap pada pemerintah agar bisa mengatasi hal tersebut, sehingga tidak menbulkan penyakit bagi anak-anak didiknya.
Hingga berita ini di turunkan pemilik panampungan CV Yeni Sejati Indah belum berhasil di konfirmasi. [frs]