Rote Ndao, WahanaNews-NTT.co | Salah satu warga yang adalah staf Hotel Belar Reef Rote Ndao mengeluhkan bau busuk Cumi-Cumi yang ditampung di sekitar tempat wisata Nembrala, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.
Demikian hal ini disampaikan staf hotel Belar Reef itu Kepada WahanaNews-NTT.co melalui telepon, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga:
Warga Keluhkan Tanah Berserakan di Jalinsum Pinangsori Tapteng,
Ia menyampaikan bahwa, beberapa warga disekitar tempat wisata Nembrala mengeluhkan adanya bau busuk dari Tempat Penampungan Cumi-Cumi milik CV. Yeni Sejati Indah atas nama Esau Loe yang dikuasakan kepada Tordi Duli.
Bahkan lanjut dia, tempat penampungan tersebut di duga tanpa rekomendasi dari Desa, Camat dan Dinas Perikanan Kabupaten Rote Ndao.
Ian Ndun, Salah Satu Staf Hotel Belar Reef.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Rumah Disinyalir Penampungan Pendonor Ginjal di Bekasi
Lebih lanjut kata staf hotel itu, air Cumi juga dibuang sembarang di sekitar penampungan sehingga baunya sangat tajam membuat warga sekitar menjadi tidak nyaman.
Bau busuk yang timbul akibat dari buangan air itu juga dialami anak-anak sekolah dari SDI ANDA IKO, yang tidak jauh dari lokasi penampungan.
Ia menambahkan, lebih parahnya lagi tempat penampungan tersebut ada di tempat wisata Nembrala yang sangat ramai dengan wisatawan mancanegara dan letaknya diantara Resto Belar Reef dan Resto Thailand yang jaraknya sekitar 10 meter dan tidak jauh dari pemukiman warga. Hal ini sangat menggangu akitivitas warga dan turis, tuturnya.
Hal senada juga disampaikan salah satu warga yang mengaku bernama Yusuf. Ia membenarkan adanya bau busuk tersebut membuat warga tidak nyaman termasuk anak-anak sekolah.
"Jika ini terus dibiarkan akan dapat menimbulkan penyakit, sehingga mengganggu kenyamanan, karena sekarang mulai mengeluarkan bau yang tidak enak," ungkapnya,
Ia berharap tempat penampungan cumi yang saat ini menbuat warga resah dengan bau busuk dapat segera ditangani oleh pihak terkait. Karena jika tidak segera ditangani tentu akan dapat mengganggu aktivitas para turis, warga dan juga anak-anak sekolah.
" Saya berharap secepatnya bisa ditangani supaya tidak sampai mengganggu aktivitas warga sekitar dengan bau yang ditimbulkan oleh air cumi tersebut," tandasnya.
Lanjut staf hotel, Ias Ndun mengatakan kalau tidak ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini, maka masyarakat desa Nembrala akan turun demo, karena sangat membuat masyarakat tidak nyaman.
Sementara itu, Kepala Desa Nembrala, Bernat Lenggu, yang dihubungi terpisah lewat WhatsApp membenarkan adanya tempat penampungan Cumi disekitar tempat wisata Nembrala tersebut.
Bernat bahkan menyebutkan, ada dua penampungan cumi di desa Nembrala. penampungan milik CV Yeni Sejati Indah sudah hampir 2 bulan beroperasi tetapi tanpa rekomendasi dari desa.
Selanjutnya terkait dengan keluhan dari warga menyangkut bau busuk tersebut, Bernat belum bisa memastikan apakah itu berasal dari tempat penampungan atau Lampara (Kapal Pencari Cumi-Red).
" Saya selaku kepala desa juga merasakan bau busuk tersebut, tetapi saya belum tau jelas bau tersebut berasal dari tempat penampungan atau dari lampara," ungkapnya.
Lanjut Bernat mengatakan, dirinya juga orang laut, jadi disaat kapal pencari cumi dapat cumi di jam 7 malam dan jam 7 pagi baru bongkar tetap bau busuk, apalagi sekarang angin berasal dari laut ke darat, jadi bau tersebut tetap dirasakan warga sekitar.
Bernat juga membenarkan adanya keluhan warga tentang siswa-siswi di SDN ANDA IKO yang merasa terganggu dengan bau busuk tersebut. " Betul karena tadi pagi saya lihat anak-anak sekolah semua menggunakan masker," pungkasnya.
Kepala Sekolah Dasar Negeri ANDA IKO Markus Mbeo saat di konfirmasi media lewat telepon seluler juga membenarkan adanya bau busuk dari penampungan cumi tersebut." Betul itu bau sangat menyengat mirip bau mayat, sehingga murid-murid ada yang muntah-muntah. Dan saya selaku kepala sekolah merasakan sendiri," ketusnya.
Untuk itu selaku kepala sekolah, Markus Mbeo berharap pada pemerintah agar bisa mengatasi hal tersebut, sehingga tidak menbulkan penyakit bagi anak-anak didiknya.
Hingga berita ini di turunkan pemilik panampungan CV Yeni Sejati Indah belum berhasil di konfirmasi. [frs]