Ia menambahkan, lebih parahnya lagi tempat penampungan tersebut ada di tempat wisata Nembrala yang sangat ramai dengan wisatawan mancanegara dan letaknya diantara Resto Belar Reef dan Resto Thailand yang jaraknya sekitar 10 meter dan tidak jauh dari pemukiman warga. Hal ini sangat menggangu akitivitas warga dan turis, tuturnya.
Hal senada juga disampaikan salah satu warga yang mengaku bernama Yusuf. Ia membenarkan adanya bau busuk tersebut membuat warga tidak nyaman termasuk anak-anak sekolah.
Baca Juga:
Warga Keluhkan Tanah Berserakan di Jalinsum Pinangsori Tapteng,
"Jika ini terus dibiarkan akan dapat menimbulkan penyakit, sehingga mengganggu kenyamanan, karena sekarang mulai mengeluarkan bau yang tidak enak," ungkapnya,
Ia berharap tempat penampungan cumi yang saat ini menbuat warga resah dengan bau busuk dapat segera ditangani oleh pihak terkait. Karena jika tidak segera ditangani tentu akan dapat mengganggu aktivitas para turis, warga dan juga anak-anak sekolah.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Rumah Disinyalir Penampungan Pendonor Ginjal di Bekasi
" Saya berharap secepatnya bisa ditangani supaya tidak sampai mengganggu aktivitas warga sekitar dengan bau yang ditimbulkan oleh air cumi tersebut," tandasnya.
Lanjut staf hotel, Ias Ndun mengatakan kalau tidak ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini, maka masyarakat desa Nembrala akan turun demo, karena sangat membuat masyarakat tidak nyaman.
Sementara itu, Kepala Desa Nembrala, Bernat Lenggu, yang dihubungi terpisah lewat WhatsApp membenarkan adanya tempat penampungan Cumi disekitar tempat wisata Nembrala tersebut.