WahanaNews-NTT|Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
Tema di moment syukur Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu, 17 Agustus 2022, adalah berangkat dari refleksi bangsa Indonesia yang kini tengah kembali pulih dari situasi Covid 19 dan menandakan sikap optimis untuk bangkit dari segala keterpurukan bangsa.
Moment ini sekaligus mengajak seluruh bangsa Indonesia, secara khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan lebih khusus lagi di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, untuk sejenak merefleksikan, “kondisi seperti apa yang mestinya dipulihkan dan dari situasi mana, para pemangku kebijakan di Negara Indonesia harus berbenah diri dan bangkit menuju hari depan yang adil, makmur dan sejahtera?”
Baca Juga:
Warga Desa Siborongborong II, Gelar Berbagai Perlombaan dan Hiburan di HUT Ke-77 RI
Tentu hasil refleksi ini mesti berangkat dari pengalaman hidup dalam menjalankan tugas sesuai profesi masing-masing, yang dititipkan oleh Sang Pencipta untuk mengisi kemerdekaan NKRI, di dalam lingkup institusi masing-masing.
Sebagai lembaga yang memperjuangkan hak perempuan dan anak, yang berdiri sejak tahun 1997 hingga saat ini, yang mana di bulan November 2022, akan genap berusia 25 Tahun dalam karya, Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) yang berkarya di wilayah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, hendak menggarisbawahi bebrapa poin berikut:
Sejak tahun 2000 hingga Juni 2022, terdapat 2.691 korban yang di tangani oleh Divisi Perempuan TRUK. Dari 2.691 korban ini mayoritas jenis kasusnya adalah kasus kekerasan seksual, perdagangan orang dan kekerasan dalam rumah tangga serta locus kejadian di wilayah kabupaten Sikka dan kabupaten Ende.
Baca Juga:
Peringati HUT RI ke-77, Pegawai PLN Gotong Royong Bantu Biaya Sambung Listrik Gratis ke 630 Keluarga di Papua dan Papua Barat
Jumlah ini belum menunjukkan bahwa seluruh masyarakat telah sungguh sadar akan penghargaan terhadap martabat manusia, belum menunjukan bahwa masyarakat sungguh telah MERDEKA dari segala bentuk kekerasan.
Apa lagi data yang kami miliki ini belum mewakili semua kasus yang terjadi.
Sebagian kasus kejahatan didiamkan oleh karena himpitan ekonomi dan keterbatasan pengetahuan.