Nico Noy mengatakan, Riung adalah mutiara tersembunyi yang Tuhan titipkan di Kabupaten Ngada.
Baca Juga:
TKK MNPK Gelar Pleno 1 di Kemah Tabor
Menurut dia, TWA 17 Pulau Riung bukan hanya sekadar kawasan wisata, melainkan kawasan konservasi yang menyimpan keindahan alam, kehidupan bawah laut, serta kekayaan budaya masyarakat pesisir yang tak ternilai, tukas Nicolaus.
Meskipun begitu, Nicolaus mengaku bahwa selama ini potensi Riung belum tergarap secara optimal.
“Namun kita harus jujur mengakui, bahwa selama ini potensi Riung belum tergarap secara optimal. Kita lihat bagaimana Labuan Bajo tumbuh menjadi magnet wisata internasional, dan ini tentu patut kita apresiasi,” ketus dia.
Baca Juga:
Dalam Balutan Pernak-Pernik Plastik dan Bunga, Lomba Karnaval dalam Ajang Festival GAYAIN Dilepas Asisten 2 Setda Ngada
Tapi pungkas Nicolaus, Riung tak boleh kalah dengan Labuan Bajo. Bukan dalam arti bersaing secara negatif, tapi justru dalam semangat membangun kekuatan pariwisata Flores secara merata, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.
“Untuk itu saya menyambut baik kegiatan ini yang merupakan sebuah langkah maju dalam membentuk Kelompok Peduli Pariwisata sebagai motor penggerak lokal, serta menyusun Road Map Pariwisata sebagai panduan arah pembangunan sektor ini ke depan,” ujarnya.