NTT.WahanaNews.co-Sikka| Sebanyak 76 Calon Guru Penggerak (CGP) di Kabupaten Sikka menggelar Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan, Sabtu (26/10/2024) di Aula Susteran Alma Maumere.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas PKO Kabupaten Sikka, Alfred Miraflores selaku ketua panitia dalam laporannya menjelaskan, Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi yang mampu menggerakkan komunitas belajar.
Baca Juga:
Sekda HSU Adi Lesmana: Program Pendidikan Guru Penggerak Penting untuk Meningkatkan Mutu
Guru Penggerak merupakan program Merdeka Belajar episode kelima dari Kemendikbudristek yang mulai dilaksanakan pada tahun 2020, tambah Alfred.
Alfred mengatakan, prinsip program Guru Penggerak adalah mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning.
Model pembelajaran yaitu lanjut Alfred, menggunakan metode pelatihan dalam jaringan atau belajar daring. Lokakarya dan pendampingan individu. Pendampingan dilakukan secara individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya.
Baca Juga:
203 Guru Penggerak di Kabupaten Kubu Raya Berbagi Praktik Pendidikan
Alfred menjelaskan, pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring sehingga CGP mampu:
Pertama, mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi dan kolaborasi.
Kedua, memiliki kematangan moral, emosional dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.
Ketiga, merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
Keempat, berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan sekolah dan membentuk kepemimpinan peserta didik, dan
Kelima, mengembangkan dan memimpin upaya untuk mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada siswa dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah.
Sedangkan lanjut Alfred, pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk, meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya; menjaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota.
Selanjutnya, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; dan meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten/kota.
Laporan pelaksanaan pendampingan individu dan lokakarya pendidikan guru penggerak dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka lanjut Alfred, perlu dilakukan fungsi kontrol sebagai bahan laporan yang akan digunakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) sebagai bentuk pertanggungjawaban aktivitas pendampingan individu dan lokakarya.
Lebih lanjut Alfred menuturkan, Guru Penggerak mempunyai peran dan tugas yakni, mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya; menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
Guru Penggerak juga mempunyai peran dan tugas untuk memacu peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah; menciptakan ruang diskusi positif dan kerjasama antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan, menjadi pemimpin pendidikan yang memacu kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah, tambah Alfred.
Ada banyak keuntungan yang bisa didapat oleh Calon Guru Penggerak, baik selama proses pendidikan maupun setelah program selesai, tambah Alfred.
Pertama, CGP dapat memperbaiki kemampuannya sebagai pemimpin pembelajaran yang memprioritaskan kepentingan murid. Selama program, CGP akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik yang berpengalaman.
Kedua, untuk menjadi Guru Penggerak, seseorang harus mengikuti program pendidikan selama enam bulan. Selama program berlangsung para peserta akan mendapatkan manfaat yakni; Peserta akan belajar dan meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid melalui Lokakarya Bersama.
Selanjutnya, pengalaman belajar mandiri dan kelompok, bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping), dan memperoleh komunitas belajar baru; setelah selesai program kata Alfred, peserta akan menerima sertifikat pendidikan 310 JP Guru Penggerak.
Alfred membeberkan, hingga saat ini total keseluruhan Guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak pada angkatan 1 sampai angkatan 11 adalah sebanyak 378 orang. Dari 378 orang ini, yang berstatus Guru Penggerak dan sudah mendapatkan Sertifikat Guru Penggerak sebanyak 243 orang (angkatan 1, 4, 7, 8 dan 9), sedangkan CGP yang sedang dalam proses pendidikan sebanyak 135 orang (angkatan 10 dan 11). [frs]