Hingga 2024 total kain tenun warna alam yang dihasilkan dari tiga wilayah binaan (Timor Tengah Selatan, Baduy, dan Sumba Timur) sebanyak 216 kain. BCA meyakini bahwa pemberdayaan komunitas secara efektif akan memberikan manfaat bagi pelestarian ekosistem, sehingga terbentuk siklus yang saling berpengaruh untuk menciptakan kehidupan lebih baik lagi.
“Kami ingin mengungkapkan apresiasi mendalam atas antusiasme para penenun Sumba Timur dalam mengikuti program ini. Potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat dan alam Sumba Timur dalam industri ecofashion memerlukan dukungan yang tepat agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka." ujarnya.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama Hotel Swasta di IKN
Berkat kolaborasi WARLAMI dengan BCA, kami berharap ilmu yang diberikan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus memotivasi masyarakat setempat untuk melihat produksi wastra warna alam sebagai kontributor positif terhadap kemandirian ekonomi desa dan lingkungan, ungkap Ketua WARLAMI, Myra Widiono. [frs]