Dia pun meminta kepada Askab Sikka untuk mengevaluasi lagi kinerja wasit yang dinilai tidak sportif dalam memimpin pertandingan tersebut, padahal pertandingan ini bertajuk Flores-Lembata.
Tim ELTRAS FC
Baca Juga:
Babak 16 Besar, Buteng vs Imada: Mimpi Laskar Hoga Ngada Samakan Rekor Schalke dan PS Nangahure
"Jadi kalau mau buat event seperti ini, harus pakai wasit dari luar, bila perlu dari Asprov. Kalau buat model begini maka jangan lagi dilanjutkan. Bagaimana sepak bola Sikka mau maju kalau wasit saja seperti ini," pungkas Boni Makalo tegas.
Tim WAIOTI FC
Pantauan WahanaNews.co, protes Boni Makalo ini berawal ketika memasuki pertengahan babak kedua salah satu pemain ELTRAS FC dijatuhkan didalam kotak pinalti namun, Joni Pora yang memimpin pertandingan tersebut tidak meniup pluit.
Baca Juga:
Amphibi Waipare vs PS Nangahure: Laga Pembuktian The Rusher Kandaskan Mimpi Laskar Kuning
Saat itu ELTRAS FC memang sudah tertinggal 1 gol lewat gol cantik Jihan sang kapten Waioti FC melalui sepakan corner langsung pada menit ke-7 babak pertama.
Tidak hanya itu saja, lagi-lagi Joni Pora "berulah" dengan tidak melakukan hal yang sama ketika salah satu pemain belakang Waioti FC menyentuh bola dengan tangan juga didalam kotak pinalti.
Dua putusan yang memang cukup kontroversial, psehingga membuat Manager, Official, pelatih, pemain dan juga suporter merasa kesal dengan kepemimpinan wasit ini.