Hal senada juga diungkapkan Fransiska Bibiana Aso, PNS Tenaga Teknis Kefarmasian di Rumah Sakit Aeramo Kabupaten Nagekeo. Fransiska mengungkapkan betapa dia begitu mencintai Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius ini.
“Praktek Kerja Lapangan di Apotek dan rumah sakit telah memudahkan saya sehingga tidak terlalu lama beradaptasi ketika masuk dunia kerja.” Ungkapnya.
Baca Juga:
Wisudakan 57 Mahasiswa, Bram Lameng: AKFAR St. Fransiskus Xaverius Tetap Berkomitmen Lahirkan SDM Unggul di Bidang Farmasi
Ungkapan yang sama juga disampaikan Yohanes Germanus Rinto yang saat ini sudah menjadi Owner Toko Obat Gersan, Waigete Kabupaten Sikka.
Menurut dia, saat masih kuliah dia beserta teman-teman seangkatannya terus mendapat bimbingan dari para dosen yang sangat kompoten dalam menyajikan materi kuliah dengan metode pembelajaran yang menarik, sehingga ketika memasuki dunia kerja semua yang telah diperoleh semasa kuliah dapat diaplikasikan dengan mudah.
Ketiga alumni Akfar ini juga mengajak siswa-siswi lulusan SMA/SMK/MA untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Akademi Farmasi Santo Fransiskus Xaverius karena dengan memilih bergabung di Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius menjadi pilihan tepat dalam menentukan nasib kedepan.
Baca Juga:
Sektor IKFT Siap Berkontribusi Dukung Pembangunan IKN
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyediaan bahan-bahan alam dan bahan sintetis yang sesuai untuk dipakai dalam pengobatan manusia serta pencegahan suatu penyakit. Farmasi juga merupakan suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi berbagai kegiatan di bidang penemuan obat, pengembangan, produksi, pengolahan dan peracikan obat.
Saat ini peluang kerja semakin terbatas, namun pada bidang Farmasi peluang kerja itu masih sangat terbuka lebar. Survey yang dilakukan oleh Higher Education Statustics Agency (HESA) menunjukkan bahwa sebanyak 94% lulusan farmasi langsung terserap di dunia kerja.
Hasil survey ini pun diperkuat dengan data yang dirilis oleh BPOM (2020) dan Indonesai.go.id (2021) yang menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri farmasi di Indonesia mengalami peningkatan dari 210 perusahaan pada 2015, menjadi 227 perusahaan pada 2020. Dan pada 2021 jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 241 perusahaan industri farmasi.