NTT.WahanaNews.co| Akademi Farmasi Santo Fransiskus Xaverius Maumere menjadi satu-satunya perguruan tinggi Farmasi yang ada di pulau Flores. Hal ini tentunya sangat membantu karena calon mahasiswa/mahasiswi tidak perlu jauh-jauh keluar pulau Flores untuk bisa kuliah Farmasi.
Selain menjadi satu-satunya perguruan tinggi Farmasi di pulau Flores, biaya kuliahnya pun bisa dijangkau oleh semua kalangan. Biaya penerimaan Mahasiswa Baru hanya Rp 2.325.000. Itu pun sudah termasuk Biaya Ospek, Buku Pedoman Mahasiswa, Kartu Mahasiswa, Baju Ospek, Seragam Kampus, Jas Laboratorium, Jas Almamater serta Uang Kuliah Tahap 1 (satu).
Baca Juga:
Wisudakan 57 Mahasiswa, Bram Lameng: AKFAR St. Fransiskus Xaverius Tetap Berkomitmen Lahirkan SDM Unggul di Bidang Farmasi
Menariknya, bagi mahasiswa/mahasiswi yang kuliah disini akan mendapatkan berbagai jenis beasiswa antara lain, Beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Bantuan Beasiswa Prestasi bagi Mahasiswa/Mahasiswi dari Pemerintah Kabupaten Sikka dan juga Beasiswa bagi mahasiswa/mahasiswi dari Yayasan Abraham.
Didukung dengan Fasilitas yang memadai seperti Laboratorium Farmasetika, Laborotorium Teknologi Farmasi, Laboratorium Farmakognosi, Laboratorium Kimia, Laboratorium Teknologi Steril dan Laboratorium Farmakologi menjadikan Akademi Farmasi Santo Fransiskus Xaverius ini semakin hari semakin bersinar.
Selain itu ada juga Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Stella Maris Makassar dan diberbagai Apotek. Tersedia pula Perpustakaan Kampus dan Wifi/Internet di area Kampus, dan juga tersedia pilihan UKM seperti Taek Won Do, Paduan Suara, Bola Voli, Futsal, Bahasa Inggris dan Seni Tari. Mahasiswa bebas memilih jenis UKM sesuai dengan minat dan bakatnya.
Baca Juga:
Sektor IKFT Siap Berkontribusi Dukung Pembangunan IKN
Didukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadai, sudah bisa dipastikan bahwa waktu kuliah tidak akan lama dan hanya ditempuh dalam waktu 3 (tiga) tahun saja. Dengan demikian, ketika tamat dan lulus dari Akademi Farmasi yang satu ini pekerjaan sudah pasti menanti.
Dalam kesannya, alumni Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius, Paulina Cherlince mengatakan, setelah lulus di tahun 2019, dia langsung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangya. Menurut Paulina, ilmu yang diperolehnya saat kuliah tidak jauh berbeda dengan kebutuhan di dunia kerja dan itu menjadi kepuasan tersendiri bagi Cherlince yang saat ini sudah menjadi PNS Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Habibola.
Hal senada juga diungkapkan Fransiska Bibiana Aso, PNS Tenaga Teknis Kefarmasian di Rumah Sakit Aeramo Kabupaten Nagekeo. Fransiska mengungkapkan betapa dia begitu mencintai Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius ini.
“Praktek Kerja Lapangan di Apotek dan rumah sakit telah memudahkan saya sehingga tidak terlalu lama beradaptasi ketika masuk dunia kerja.” Ungkapnya.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Yohanes Germanus Rinto yang saat ini sudah menjadi Owner Toko Obat Gersan, Waigete Kabupaten Sikka.
Menurut dia, saat masih kuliah dia beserta teman-teman seangkatannya terus mendapat bimbingan dari para dosen yang sangat kompoten dalam menyajikan materi kuliah dengan metode pembelajaran yang menarik, sehingga ketika memasuki dunia kerja semua yang telah diperoleh semasa kuliah dapat diaplikasikan dengan mudah.
Ketiga alumni Akfar ini juga mengajak siswa-siswi lulusan SMA/SMK/MA untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Akademi Farmasi Santo Fransiskus Xaverius karena dengan memilih bergabung di Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius menjadi pilihan tepat dalam menentukan nasib kedepan.
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyediaan bahan-bahan alam dan bahan sintetis yang sesuai untuk dipakai dalam pengobatan manusia serta pencegahan suatu penyakit. Farmasi juga merupakan suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi berbagai kegiatan di bidang penemuan obat, pengembangan, produksi, pengolahan dan peracikan obat.
Saat ini peluang kerja semakin terbatas, namun pada bidang Farmasi peluang kerja itu masih sangat terbuka lebar. Survey yang dilakukan oleh Higher Education Statustics Agency (HESA) menunjukkan bahwa sebanyak 94% lulusan farmasi langsung terserap di dunia kerja.
Hasil survey ini pun diperkuat dengan data yang dirilis oleh BPOM (2020) dan Indonesai.go.id (2021) yang menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri farmasi di Indonesia mengalami peningkatan dari 210 perusahaan pada 2015, menjadi 227 perusahaan pada 2020. Dan pada 2021 jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 241 perusahaan industri farmasi.
Data Indonesia.id (2022) menyatakan bahwa jumlah apoteker meningkat tajam bahkan sebelum pandemi covid-19 yaitu 28.233 opotek pada 2018 menjadi 30.199 pada 2019. Selain itu para lulsan Akfar St. Fransiskus Xaverius pun banyak terserap menjadi PNS diberbagai Kabupaten di Flores.
Ini menggambarkan begitu besarnya peluang kerja di bidang Farmasi bagi para lulusannya. Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius hadir ditengah masyarakat sebagai satu-satunya perguruan tinggi Farmasi yang ada di Pulau Flores ini. [frs]