WahanaNews-NTT | Saat ini beban puncak listrik PLN berada di Jawa Madura Bali tembus19 gigawatt (GW). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik tetap berlangsung aman.
Langkah tersebut untuk menjaga pasokan listrik selama libur Lebaran ataupun arus balik.
Baca Juga:
Pasca Libur Idul Fitri, PLN Klaim Siap Hadapi Lonjakan Konsumsi Listrik
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, saat momen mudik Lebaran tahun ini konsumsi listrik mengalami penurunan, khususnya di kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, dan Surabaya. Hal ini disebabkan industri dan sektor bisnis mengalami penurunan konsumsi.
"Penurunan beban yang drastis ada di Jabodetabek, Banten, Jawa bagian barat dan timur, tapi memang ada konsumen rumah tangga terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali," kata Darmawan, Kamis (05/05/2022).
Darmawan menjelaskan, saat ini beban puncak di Jawa Madura Bali mencapai 19 gigawatt (GW). Sebelumnya, beban puncak ada di angka 28 GW. Namun, kata Darmawan saat arus balik, maka beban puncak kelistrikan akan kembali merangkak naik.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Rebound Konsumsi Listrik
"Kami mengerahkan pasukan kami untuk siap menghadapi lonjakan beban yang akan kembali normal. Bisa kembali lagi ke 28-29 GW. Kami juga siap," ujar Darmawan.
Tak hanya di Jawa Madura Bali, Darmawan menyebutkan, di wilayah Sumatra dan Kalimantan juga mengalami anomali, seperti penurunan konsumsi listrik di Sumatra Utara. Namun, saat momen Lebaran justru konsumsi listrik sektor rumah tangga di Sumatra Selatan, beberapa wilayah di Kalimantan mengalami kenaikan.
PLN menyiapkan skenario memastikan pasokan energi primer ke pembangkit aman untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik saat arus balik Lebaran.