"Kebetulan tadi debit air masih besar, maksudnya di air terjun masih besar sekali, dan mereka (penyelam) tidak bisa masuk ke dalam gua atau overhang, ada gua di kedalam 7.5 meter, masuk sekitar 4 sampai 5 meter. Saya dan teman (Mateus Fandi Laswendo) coba masuk dalam gua itu, sekitar 5 menit penyelaman kami sudah temukan korban di dalam sudah tidak bernyawa," kata Engel Tani diamini Mateus Fandi Laswendo saat ditemui di rumah duka di Golokoe Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo.
Engel Tani menjelaskan, ia dan rekannya berjibaku melawan pusaran air di bawah sungai, jarak pandang yang kurang mengharuskan penggunaan senter khusus penyelam.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Engel dan Mateus Fandi Laswendo dengan alat bantu seadanya merangkak masuk dalam overhang, setelah melakukan penyisiran sekitar 15 meter, akhirnya mereka menemukan korban.
Jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan tali hingga permukaan sungai, dan selanjutnya tim SAR Gabungan membawa jenazah menggunakan ambulans ke rumah korban.
"Kami ikat tubuh korban. Kami keluarkan korban lalu tim kami panggil rekan dari tim SAR," kata Mateus Fandi Laswendo. [rda]