“Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Program Biannual Tourism Forum yang sebelumnya telah dilaksanakan tahap I di tiga Destinasi Pariwisata Prioritas (Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan), dan dilanjutkan kembali pada tahap II di tiga Destinasi Pariwisata Prioritas (Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo, dan Wakatobi),” jelas Florida Pardosi, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyampaikan, dengan komitmen pembangunan pemerintah pusat senilai lebih dari Rp3,7 triliun sejak 2020 dan terus bertambah, kini menarik potensi investasi lebih dari sebesar Rp11,2 triliun yang masuk ke Labuan Bajo sepanjang 2022.
Baca Juga:
WamenEkraf Ajak AINAKI Perkuat Kolaborasi Kembangkan Industri Animasi Indonesia
BPOLBF sebagai satuan kerja di bawah Kemenparekraf, lanjut Shana Fatina, akan memastikan pengembangan serta peningkatan kapasitas SDM yang mumpuni dan memadai, juga produk-produk UMKM ekraf berkualitas yang sudah pasti sangat dibutuhkan untuk dapat mengisi kebutuhan bursa industri pariwisata Labuan Bajo.
“Program ekosistem Floratama Creative Hub menginkubasi kesiapan SDM pelaku sektor parekraf dari pekerja hingga wirausaha untuk menumbuhkan ekosistem parekraf sehat dan berkualitas di Labuan Bajo. Floratama Academy untuk inkubasi usaha parekraf, Ideathon untuk pelatihan event dan festival yang diharapkan dapat melahirkan EO yang berkualitas di Labuan Bajo dan kawasan Floratama, Floratama Production serta Pasar Floratama untuk membantu perluasan akses pasar untuk produk-produk yang dihasilkan para pelaku UMKM yang telah memenuhi standar kualitas pasar pariwisata, serta Floratama Travel Pass untuk membangun travel pattern tematik baru sampai ke pelosok" beber Shana.
Turut hadir dalam forum ini, Kadisparekrafbud Manggarai Barat, Koordinator Manajemen Strategis 3, Direktorat Manajemen Strategis Kemenparekraf, perwakilan Lembaga Pendidikan, Asosiasi, Pelaku Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Manggarai Barat yang turut memberi masukan ataupun gagasan untuk mengoptimalkan program P3TB, khususnya sektor pengembangan ekonomi lokal yang ditopang SDM serta UMKM parekraf setempat. [jat]