WahanaNews-Labuanbajo | Rantai pasok di Labuan Bajo diperkuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar mendorong keberlanjutan produk ekonomi kreatif.
"Melalui penguatan rantai pasok ini, kiranya dapat meningkatkan daya saing dan daya kualitas dari produk yang ada di Labuan Bajo. Harapannya 90 persen pasokan produk ekraf di Labuan Bajo berasal dari produk lokal," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, NTT, melansir Antara, Rabu, (6/4).
Baca Juga:
Bulog Tak Bisa Bergerak Tanpa Instruksi, Firman Minta Kebijakan Orde Baru Diterapkan Lagi
Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) telah melakukan berbagai inisiatif mendorong terbentuknya pemanfaatan produk lokal pada ekosistem parekraf Labuan Bajo sejak 2020.
BPOLBF memberikan pelatihan terintegrasi, kampanye serta program temu bisnis bagi masyarakat dan UMKM setempat.
Pada 2022, program ini dikembangkan dengan skala besar dan diharapkan menjadi tonggak kemandirian produk lokal NTT.
Baca Juga:
Tinggalkan Pesta Mewah, Generasi Muda Gandrungi Nikah Sederhana
BPOLBF kini tengah mendorong para pelaku UMKM dengan berbagai program untuk menyesuaikan standar produk dengan standar hotel dan restoran.
BPOLBF telah mengidentifikasi kebutuhan untuk difasilitasi pada berbagai kegiatan di Labuan Bajo.
Selain produk parekraf, sektor parekraf yang inklusif dikatakan berhasil jika sektor ini juga bisa terhubung menjadi pasar sektor primer pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Labuan Bajo sehingga memberikan kesejahteraan dan nilai tambah bagi masyarakat.