Terpisah, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI, Frans Teguh, sebelumnya juga menekankan pentingnya meraih kepercayaan wisatawan melalui penguatan pemahaman para pelaku pariwisata mengenai Pelayanan Prima, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), serta Sapta Pesona dalam melayani kunjungan wisatawan.
Frans mengatakan Sosialisasi Sadar Wisata sangat penting guna mempersiapkan masyarakat di sekitar destinasi termasuk desa atau kampung wisata dalam menyambut pengunjung, agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
“Ini adalah fondasi bagaimana sebuah desa atau destinasi bisa survive tidak hanya di masa pandemi melainkan juga keberlanjutan ke depannya,” tutur Frans.
Terkait CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya.
Sementara terkait Pelayanan Prima, ia menjelaskan bahwa hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa wisata.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
“Kita ingin benar-benar menghadirkan standar pelayanan yang baik sehingga meningkatkan daya saing bagi produk produk wisata kita,” ucapnya.
Dalam pembukaan sosialisasi Sadar Wisata di Desa Pasir Panjang, Manggarai Barat, NTT, Glory Hastanto mewakili Direkorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
"Membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di desa,” ucapnya.