Lebih lanjut Berni mengatakan, masih diperlukan peningkatan kualitas kurasi acara, penguatan SDM kreatif, tata kelola event hingga promosi digital yang lebih masif dan berdampak.
Festival ini kata dia, harus juga mampu menggerakkan sektor riil, memberikan dampak nyata bagi UMKM, pelaku wisata dan masyarakat luas.
Baca Juga:
Meriahkan Festival Wolobobo, Wabup Ngada “Nekad” Tracking dari Kampung Adat Wogo Tembus Pasar Napu Bheto
Berni mengingatkan, Wolobobo Ngada Festival ini akan terus dikembangkan dengan memperkuat komitmen bersama, sehingga bukan sekedar agenda tahunan, tetapi sebagai identitas budaya, motor penggerak ekonomi kreatif, dan wajah baru pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Ngada.
“Mari kita terus merawat dan kembangkan Festival ini bersama-sama dengan semangat kolaborasi, kebersaman dan inovasi,” pungkas Berni
Lebih lanjut, Ia berpesan kepada generasi muda bukan sekedar menonton, tetapi harus menjadi penulis babak baru kebudayaan Ngada.
Baca Juga:
Jadi Desa Edu-Eco Wisata, Berni Dhey: Wogo Disiapkan Jadi Model Wisata Berbasis Edukasi, Ekologi, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Sebab menurut Berni Dhey, ditangan generasi muda, nilai-nilai warisan leluhur seperti tenun, bambu, kopi, ritus adat, bahasa, dan seni budaya lokal, tidak hanya akan hidup tetapi akan berkembang dan relevan dalam zaman yang terus berubah.
“Jangan pernah merasa bahwa budaya adalah sesuatu yang kuno. Budaya adalah akar yang menguatkan identitas kita sekaligus sayap untuk terbang menjelajahi dunia,” ungkapnya.
Berni menuturkan, ditengah dunia yang serba digital ini generasi muda punya kekuatan yang luar biasa sembari meminta kepada generasi muda agae selalu memanfaatkan Art Centre sebagai ruang kreatif dengan sentuhan teknologi dan semangat kolaboratif untuk: