WahanaNews-NTT | Kabar terbaru mengungkapkan, perubahan iklim bakal memperluas jangkauan badai siklon tropis hingga ke wilayah berpenduduk padat.
Perubahan iklim yang disebabkan kenaikan suhu ini akan memungkinkan badai terbentuk di garis lintang tengah. Adapun area garis lintang tersebut yakni kota New York, Beijing, Boston, dan Tokyo. Ini berarti badai ini akan mengancam 4 kota besar tersebut.
Baca Juga:
BMKG Perkirakan Sebagian Besar Wilayah Sulawesi Utara Akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Fisikawan dari Universitas Yale, Dr Joshua Studholme mengatakan, badai subtropis Alpha pernah merusak Portugal pada September 2020 dengan skala yang lebih kecil.
"Mungkin ini terlihat biasa, tetapi kami belum pernah mengamati ini sebelumnya. Ini sebelumnya tidak pernah terjadi di Portugal," katanya seperti dikutip BBC, Sabtu (1/1/2022).
Studholme menambahkan, iklim yang memanas ini akan membuat lebih banyak menyebabkan badai siklon terjadi di garis lintang tengah. Sayangnya, ke 4 negara tadi memiliki sebagian besar penduduk dunia dan banyak kegiatan ekonomi berlangsung di dalamnya. Sehingga, jelas ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Baca Juga:
Siklon Tropis Yinxing Terpantau Dekati Indonesia, Ini Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
Selain itu, dengan semakin panasnya dunia, perbedaan suhu antara daerah khatulistiwa dan kutub akan semakin berkurang, dan ini akan berdampak pada aliran jet stream.
Penelitian baru yang diterbitkan jurnal Nature Geoscience juga menunjukkan bahwa siklon tropis di masa depan kemungkinan akan terjadi dalam rentang yang lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Kemungkinan perluasan badai ini menimbulkan bahaya yang signifikan bagi dunia, terutama ketika dampak pemanasan lainnya ikut bermain," tambahnya.