WahanaNews-NTT | Ketua Tim Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria mengingatkan agar Pemda dan Pelaku usaha di Kabupaten Rote Ndao untuk segera bertobat.
Peringatan ini disampaikan Dian Patria ketika berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Cegah Korupsi, Jokowi Tegaskan Pemerintah Terus Perbaiki Sistem
Dalam kunjungan tersebut, Dian Patria mengungkapkan adanya kecolongan sekaligus kebocoran dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini terjadi.
Kecolongan dan kebocoran tersebut ternyata berasal dari pajak Galian Pertambangan, Perhotelan, Penginapan, Kos-kosan, Pertokoan serta Pengusaha Makanan dan Restoran.
Atas temuan itu, secara tegas Dian Patria memberikan ultimatum kepada Pemerintah daerah sekaligus pelaku usaha untuk segera bertobat dan menghentikan praktik-praktik yang memungkinkan terjadinya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga:
Tukar Kekuasaan dengan Seks, Eks Deputi Gubernur Bank Sentral China Hadapi Hukuman
"Cukuplah APBD kecil, cuma Rp 800 miliar. PAD cuma 3,26 persen dari total APBD. Orang miskin sampai 22 persen, MCP nomor 18 kecil juga. Jangan pula kalian tilep ini uang, jangan main-main, cukup sudah karena tidak urusannya dengan siapapun, kami akan meminta Polda, dan Kejati untuk bertindak tetapi jika masih ada yang mencoba main-main, maka akan menjadi urusan kami," ucapnya.
Menurut Patria, pihaknya telah mengetahui seluruhnya apa yang terjadi, sehingga ia mengingatkan jangan sampai diteruskan, sentil dia saat bersama Media di Restaurant Mawar Shaaron Baa.
Dian Patria mengaku, pihaknya telah menerima data terkait potensi dan penerimaan PAD dari Pajak Hotel, Penginapan, Kos kosan, Pajak Restoran, Pertokoan dan juga Pajak Pertambangan Galian C, bahkan banyak sekali penginapan maupun galian c yang tidak masuk dalam daftar pembayar Pajak.