Rote Ndao, WahanaNews-NTT.co | Martinus Mbooh, warga Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari)/Rote Ndao untuk mengusut tuntas kasus dugaan Manipulasi Data Penerima Bantuan Sapi oleh Aparat Desa Helebeik.
Permintaan ini disampiakan Martinus usai dirinya dipanggil Kejari Rote Ndao, Kamis (12/10/2023), untuk mempertanyakan hasil RAB bantuan sapi di desa Helebeik.
Baca Juga:
Terungkap, Monika Hutauruk Meninggal di Asrama Akper Tarutung Akibat Pembunuhan
Kepada WahanaNews-NTT.co, Sabtu (21/10/2023), Martinus mengaku kaget di panggil oleh Kejari Rote Ndao, karena namanya termasuk salah satu penerima bantuan sapi pada tahun anggaran 2022.
Setelah dipanggil, Martinus baru mengetahui bahwa dia juga termasuk salah satu penerima bantuan sapi pada tahun 2022 di desa Helebeik, Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao.
Martinus mengatakan, pada tahun 2022 memang ada bantuan sapi di Desa Helebeik tetapi di bagikan hanya untuk aparat desa bukan untuk masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Pembuangan Bayi Berulang di Kebun Teh Sidamanik Terungkap, Ternyata Ini Tersangkanya!
Dia pun menyebutkan nama-nama aparat desa yang menerima bantuan tersebut yakni: pada RT antara lain, Meky Zacharias, Yusuf Kueanan, Bendahara desa, Kalter Yermi Zacharias,Kaur Pemerintahan Ishak Oh Ndalu, dan Welhelmus Mbooh sebagai Kaur Keuangan. " Mereka lah yang menerimah bantuan sapi tersebut yang mengatasnamakan beberapa masyarakat termasuk saya," ungkap Martinus Mbooh.
Terhadap hal ini, Martinus sebagai masyarakat kecil yang namanya ada dalam RAB Desa Helebeik sebagai salah satu penerima bantuan sapi meminta kepada Kejaksaan Negeri Rote Ndao untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Karena dirinya yakin bahwa bukan hanya otak dari Kades Helebeik Orizet Mbooh, tetapi masih ada otak aparat desa Helebeik lainnya yang mencoba untuk memanipulasi data penerima bantuan sapi itu.