Bagi dia, alasan di balik keputusan mundur dari PNS adalah ingin fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sektor Pendidikan dan Kesehatan bagi masyarakat di NTT.
Niat tersebut ia wujudkan sejak tahun 2008 dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santa Mathilda di kota kelahirannya, Maumere, Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
Gelar Rapat Pleno, PKB Papua Barat Daya Sepakat Gus Muhaimin Jadi Ketum PKB 2024-2029
Sekolah Menengah berbasis kejuruan tersebut membuka Jurusan Keperawatan, Farmasi, Keperawatan Gigi, Teknik Otomotif dan Pariwisata. Selanjutnya, pada tahun 2011, Dokter Kus Lameng kemudian membangun sekolah serupa di Kabupaten Manggarai, tepatnya di kota Ruteng.
Dokter Kus Lameng ketika menjadi Direktur Pertama Akfar St. Fransiskus Xaverius Maumere dalam acara Wisuda Angkatan Pertama (Foto: Istimewa)
Baca Juga:
DPW PKB Papua Barat Laporkan Lukman Edy ke Polresta Sorong Kota Terkait Pencemaran Nama Baik
Hingga kini, sudah ada ribuan alumni dari lembaga pendidikan tersebut yang tersebar di Pusat-Pusat Layanan Kesehatan di seluruh NTT, dengan mengemban profesi sebagai Bidan, Perawat, Analis , Tenaga Farmasi dan Profesi lainnya.
Tak berhenti disitu, di tahun 2014, Dokter Kus Lameng kembali membuat gebrakan brilian dengan membangun Lembaga Pendidikan Tinggi bernama Akademi Farmasi Diploma III, dan menjadi satu satunya Akademi Farmasi di pulau Flores.
Dokter Kus Lameng lah yang menjabat sebagai Direktur pertama saat itu, sementara sang Isteri, Dokter Yosephine menjabat sebagai Ketua Yayasan Abraham yang menaungi Lembaga Pendidikan tersebut.