WahanaNews-NTT | Dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana Kupang memberikan pembekalan terhadap puluhan guru PPA di Rote Ndao berkaitan dengan pentingnya pengenalan dan penanganan kekerasan seks terhadap anak.
Kegiatan pengenalan dan penanganan sex bagi anak di Rote Ndao merupakan bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana Kupang di GMIT Busalangga Rote Ndao, 1 Juli 2023 lalu.
Baca Juga:
Ibu dan Anak Meninggal di RSUD Pantura MA Sentot Indramayu Diduga Korban Malpraktik
Yuliana Marlin Y. Benu, S.Psi., M.Psi menyampaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena masalah atau kasus kekerasan seksual terhadap anak hampir setiap tahunnya terjadi di Rote Ndao.
Selain itu, kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan bentuk kerjasama antar FKM Undana dengan Pemkab Rote Ndao.
"Kami pilih judul ini dan tempatnya di Rote, karena kami sebagai Psikolog yang sering tangani kasus sek, dan hampir setiap tahun itu datangnya dari Rote," kata ketua kegiatan, Juliana Marlin Y. Benu kepada WahanaNews-NTT.co, Sabtu (08/07/2023).
Baca Juga:
Desa Payung Raih Juara I dalam Lomba Penanganan dan Pencegahan Stunting Tingkat Kecamatan
Psikolog FKM Undana ini mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membantu para guru PPA guna mngenal dan memahami apa dan ciri-ciri serta dampak hingga mengambil tindakan saat bertemu dengan korban kekerasan sesksual.
Sementara itu, tujuan lainnya untuk mengedukasi masyarakat pentingnya tindakan-tindakan saat bertemu dengan korban kekerasan seksual.
Diakuinya bahwa dalam kasus seperti ini sebagian besar orang sering menyalahkan korban maupun stigma dan hal lainnya. Sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat lebih dan para guru PPA dapat membantu korban supaya merasa aman dan cepat pulih dari masalah psikologis yang dialami setelah peristiwa tersebut.
Menurut dia tindakan awal yang harus dilakukan oleh para guru PPA atau pendamping korban kekerasan seksual seperti, memberikan Dukungan Psikologis Awal (DPA) dengan prinsipnya yakni melihat, mendengar dan menghubungkan serta menghidupkan.
"Kami ajarkan prinsip-prinsip itu bagi mereka, bagaimana dengar dengan baik, lihat apa-apa saja yang dialami korban dan hubungkan informasi yang tepat kepada pihak-pihak yang terlibat, terutama kepada korban seksual," ujarnya.
Kata dia, sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para guru PPA di Rote Ndao.
"Ada 20 guru PPA yang menjadi peserta dalam kegiatan kami ini," sebutnya.
Lanjut disampaikan bahwa, materi yang diberikan seperti bentuk kekerasan seks, dampak-dampak seks terhadap korban, hingga bentuk-bentuk antisipasi saat bertemu atau berkomunikasi dengan korban.
"Kami juga ajarkan cara-cara berhadapan denyan korban dan berikan metode untuk deteksi gejala psikologis terhadap korban," jelasnya.
Selain memberikan materi, tim psikolog dari FKM Undana Kupang ini memberikan permainan berkaitan dengan pengenalan dan penanganan kekerasan seksual terhadap anak.
Kegiatan tersebut didanai oleh DIPA Fakuktas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana Kupang tahun 2023 dengan tim kegiatan Pengabdian Masyarakat diketuai oleh, Juliana Marlin Y. Benu, S.Psi., M.Psi dan anggota, Dian Lestari Anakaka, S.Psi., M.Psi, Rizky Pradita Manafe, S.Psi., M.Psi dan Marthen Lebo (Mahasiswa). [frs]