Stakeholder Peserta Workshop.
Baca Juga:
Wali Kota dr Susanti Paparkan Germas Melalui Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi Kepada Ratusan Siswa
GERMAS perlu dilakukan secara baik, namun hasil implementasi di masyarakat masih jauh dari apa yang diharapkan, pungkas Mersi Parera.
Kata dia menambahkan, studi diet total yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada akhir tahun 2014 di 33 Provinsi menunjukkan kecukupan asupan zat gizi dan paparan cemaran kimia makanan yang di konsumsi penduduk Indonesia.
"Makanan-makanan yang tersedia yang tersedia di era modern ini sangat menggiurkan masyarakat dengan berbagai faktor pendukung, ditambah dengan kondisi masyarakat yang lebih mengutamakan bentuk makanan dibandingkan kandungan gizi dan dampak kesehatannya," ujar Mersi.
Baca Juga:
Kasum TNI Hadiri Germas Award 2023 Tingkat Kementerian dan Lembaga
Menurut Mersi Parera, dari hasil SKMI 2014, rekomendasi kebijakan untuk pembangunan gizi perlu dirumuskan kebijakan penganekaragaman makanan pokok berbasis makanan lokal dan kebijakan untuk mengkonsumsi sayur dan buah melalui edukasi dan peningkatan ketersediaan sayuran dan buah dengan harga yang terjangkau, terang dia.
Pola makan yang salah akan berdampak pada kesehatan seseorang yang dapat mengidap penyakit tertentu terutama penyakit tidak menular.
Oleh karena itu tutur Mersi, GERMAS perlu ditingkatkan melalui promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan pemerintah, swasta dan seluruh komponen masyarakat.