Kuda besi tersebut direncanakan hadir dalam dua varian, yakni Basic dan TooFast.
Untuk tipe pertama, kecepatan puncaknya hanya 150 kilometer per jam.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Sementara, TooFast bisa melesat hingga 200 km per jam.
Jarak tempuh keduanya juga berbeda, Basic hanya 180 km, sedangkan TooFast 250 km sebelum harus diisi ulang daya listriknya.
Harga yang ditawarkan yakni Rp 140 juta untuk tipe standar, dan Rp 180 untuk versi kencangnya.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
“Motor sport Nusa Khatulistiwa sedang dalam proses homologasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipasarkan ke khalayak umum,” tuturnya.
Domex mengaku, pihaknya sengaja memilih pasar kelas atas karena mereka ingin meniru kesukesan Tesla Motor, yang bisa menjual ratusan ribu mobil listrik di seluruh dunia.
“Kami lebih memilih untuk membikin pasar niche sendiri di kategori premium, seperti Tesla tapi kendaraan roda dua. Motor ini bisa dibilang sebagai motor listrik tercepat di Asia Tenggara,” jelasnya. [dny]