Dalam kondisi fiskal yang efisien lanjut Berni, kebijakan pengendalian inflasi di Kabupaten Ngada diarahkan untuk menjaga daya beli serta memperkuat struktur ekonomi daerah melalui berbagai langkah strategis.
Langkah strategis itu antara lain; percepatan realisasi APBD untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, pembangunan dan percepatan infrastruktur pendukung sektor pertanian, peningkatan peran UMKM, BUMDes, serta koperasi termasuk Koperasi Merah Putih, penguatan rantai pasok lokal dan perluasan akses pembiayaan melalui Akses Keuangan Daerah, serta mendorong rencana pembentukan BUMD Ngada Multi Investment sebagai Instrumen strategis penguatan ekonomi daerah, tukasnya.
Baca Juga:
Beras Jadi Penopang Utama Pengendalian Inflasi, Mendagri Apresiasi Kinerja Sektor Pangan
Seluruh upaya ini kata dia, dirancang untuk memastikan bahwa perekonomian daerah tumbuh secara inklusif, stabil, dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Ngada.
Gelar Pasar Murah
Baca Juga:
Percepatan MBG Picu Harga Telur dan Ayam Naik, Airlangga Tegaskan Inflasi Aman
Berni mengungkapkan, dalam rangka pengendalian inflasi pangan, Pemkab Ngada, menggelar kegiatan pasar murah. Kegiatan ini lanjut dia, merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam memastikan stabilitas harga, menjaga daya beli masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Kegiatan pasar murah yang akan berlangsung selama sepekan ini terjadi di beberapa titik dalam wilayah Kecamatan Bajawa, yakni; Art Centre-Kelurahan Kisanata (24 November 2025); Kantor Lurah Susu (25 November 2025); Lapangan Paroki Langa (26 November 2025); Kantor Bulg Bajawa-Kelurahan Faobata (27 November 2025); Terminal Kota-Kelurahan Ngedukelu (28 November 2025); Taman Kartini-Kelurahan Tanalodu (29 November 2025);