Rote Ndao, WahanaNews-NTT.co | Albert Mbooh (67) warga Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, harus merasakan pedihnya ketika dibohongi Pemerintah Desa.
Pasalnya Alberth Mbooh pernah dijanjikan oleh Kepala Desa setempat untuk mendapatkan bantuan rumah. Bahkan dijanjikan berulang-ulang kali. Namun mirisnya, bantuan itu tak kunjung ia dapatkan hingga akhirnya gubuk yang ia tempati bersama keluarganya itu roboh.
Baca Juga:
Pjs Bupati Labura Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Akibatnya, Albert beserta istri dan 4 orang anaknya hidup dalam kondisi memprihatikan dan harus tinggal menumpang di rumah orang lain. Masih beruntung ada orang yang mau menerima mereka.
Berdasarkan hasil penelusuran Media ini diketahui bahwa, Alberth dan keluarganya tinggal disebuah rumah reot yang sudah terlihat tua sejak masa kepemimpinan Kades Orizet Mbooh.
Selama masa itu, setiap tahun aparat desa Helebeik selalu mendatangi tempat itu dan mengambil foto sekaligus menjanjikan kepada Albert akan mendapatkan bantuan rumah, disaksikan istri dan anaknya-anaknya.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
Alberth Mbooh bersama Istri dan Anak-Anaknya.
Sambil berlinang air mata, Alberth Mbooh ketika ditemui WahanaNews-NTT.co di rumah yang mereka tumpangi, Sabtu (21/10/2023) mengatakan, sudah puluhan tahun mereka harus tinggal di gubuk yang reot itu.
Alberth yang saat itu didampingi juga istri dan keempat orang anaknya mengaku bahwa hampir setiap tahun gubuk yang mereka tempati itu selalu difoto oleh aparat desa dan kepada Albert aparat desa ini berulang-ulang kali mengatakan akan mendapatkan bantuan rumah layak huni.
" Sudah puluhan tahun kondisi rumah kami tidak layak dan sering aparat desa datang foto dan selalu bilang kami akan mendapatkan bantuan rumah layak huni," ungkap Alberth sembari mengusap matanya.
Alberth mengisahkan, demi mendapatkan bantuan itu, ia dan istrinya bahkan sampai di panggil ke balai desa Helebeik untuk menandatangani persyaratan.
Saat penandatangan itu lanjut Alberth hadir juga Camat Lobalain, namun pada akhirnya bantuan rumah tersebut di alihkan ke orang lain, ungkapnya penuh kesal.
Dengan usai yang sudah cukup tua dan memiliki 4 orang anak yang masih kecil, Alberth merasa bahwa ia dan keluarganya bukan lagi warga Rote Ndao. Pasalnya, Alberth dan keluarga selalu diberi harapan palsu oleh pemerintah Desa Helebeik.
Saat yang sama, salah satu warga Helebaik yang dimintai keteranganya membenarkan bahwa rumah milik Albert memang belum lama ini roboh, karena memang kondisi rumah sudah miring parah, ungkap warga yang tidak mau namanya disebutkan.
Ketika dimintai keterangan lanjutan, warga ini tak mau melanjutkan pembicaraan karena turut prihatin dan sedih. [frs]