"...maka bisa menimbulkan kecelakaan. Dan ketika ada kejadian seperti ini, kita sulit untuk melakukan identifikasi," ucapnya kesal.
Sesuai data manifes yang diterima Kantor Basarnas Kupang, total jumlah penumpang dan ABK di kapal tersebut sebanyak 177 orang. Ada 167 penumpang dan 10 ABK.
Baca Juga:
Cegah Rabies, Gubernur NTT Minta Warga Wajib Vaksinasi Anjing Peliharaan
Kepala Kantor Basarnas Kupang, I Putu Sudayana, menyebut timnya menemukan fakta yang berbeda di lapangan. Dari jumlah korban yang berhasil dievakuasi oleh Tim Gabungan ternyata tidak hanya 177 orang, melainkan 240 orang termasuk ABK.
Belasan orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini. Satu orang di antaranya, kata Sudayana, sebenarnya adalah jenasah yang dibawa dari Kupang ke Alor. Saat kejadian, jenasah tersebut dilepaskan ke laut untuk selanjutnya dievakuasi ke darat.
"Sampai saat ini, jumlah korban kapal terbakar sudag 14 orang, dan tadi 7 korban meninggal sudah dibawa ke Kota Kupang," ungkap Sudayana, Senin (24/10/2022).
Baca Juga:
Manfaatkan EBT, Gubernur NTT : Ketersediaan Listrik Bersih Buka Potensi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Lebih dari 200 orang di kapal tersebut, demikian Sudayana, telah berhasil dievakuasi. Timnya antara lain telah menyelamatkan seorang balita dan ibunya yang sempat terombang-ambing di wilayah lepas pantai perairan Naikliu, Kabupaten Kupang.
Kapal cepat Cantika Express 77 diberitakan terbakar di wilayah lepas pantai Pulau Timor, dekat Pulau Batek, sekitar pukul 14.00 Wita. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi, Alor.
Kapal tersebut putar haluan saat terjadi kebakaran. Kapal berputar menuju pelabuhan terdekat untuk mendapatkan upaya penyelamatan, yakni di Naikliu, Kabupaten Kupang. [frs]