Komitmen Pemerintah Daerah dari waktu-waktu teruslah meningkat, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk bisa menurunkan angka stunting ini.
“Kita dari waktu ke waktu mengalami kinerja yang cukup baik, meskipun di tahun 2019 kita angkanya cukup besar yaitu 25,1 %, tapi cenderung menurun dengan upaya kita yang maksimal, kolaborasi dari seluruh stakeholder yang cukup uang, komunikasi yang efektif dengan berbagai upaya yang kita lakukan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Tingkatkan Pengetahuan Kader BKB Untuk Turunkan Stunting
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus F. Parera.
Alvin membeberkan, pada bulan Agustus 2023 angka stunting di Sikka mencapai angka 15,30%, namun turun menjadi 13,58% dan hingga saat ini angka itu terus menurun menjadi 12,1 %.
Baca Juga:
Wamen PPPA Veronica Tan Tekankan Pentingnya Penuhi Gizi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting
Tentu untuk menurunkan angka ini lanjut dia, tidak mudah. Komitmen dan konsistensi cukup tinggi. Hasil ini menurut Alvin sangat luar biasa, bahkan Pemda Sikka mendapatkan penghargaan dari Gubernur NTT sebagai 10 Kabupaten/Kota terbaik dalam upaya Pengendalian Angka Stunting ini.
Bukan hanya itu saja, secara nasional penghargaan yang sama juga diberikan oleh Menteri Keuangan dalam kinerja meminimalisir angka stunting, sehingga Pemda Sikka pun mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar kurang lebih mendekati 6 miliar rupiah, yang sudah dialokasikan dalam Perubahan, tambah Alvin Parera.
Selaku Penjabat Bupati Sikka, Alvin berharap agar Forum yang dihadiri para camat, kapus dan stakeholder ini bisa memetakan berbagai kekuatan, kelemahan dan juga peluang, sehingga dalam menurunkan angka stunting ini angkanya sedikit lebih moderat. Jangan sampai kita optomis tapi justru tidak tercapai, pungkasnya. [frs]