NTT.WahanaNews.co-Sikka| Pemerintah Daerah (Pemda) Sikka gencar menurunkan angka stunting. Salah satunya adalah dengan melakukan Evaluasi Hasil Audit Kasus Stunting I dan Diseminasi Audit Kasus Stunting II tahun 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Egon lantai III Kantor Bupati Sikka, Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga:
Tingkatkan Pengetahuan Kader BKB Untuk Turunkan Stunting
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera yang akrab disapa Alvin Parera dalam sambutannya menyatakan bahwa stunting menjadi isu aktual baik internasional, nasional, regional maupun lokal di daerah ini.
Stunting ini juga lanjut Alvin, menjadi Indikator Kinerja Utama bagi Kepala Daerah maupun indikator-indikator turunan yang ada di Perangkat Daerah termasuk juga indikator outcome yang ada di masing-masing Kepala Bidang untuk menjadi target kinerja.
Alvin mengungkapkan, untuk mencapai target yang sudah ditetapkan termasuk dalam Rancangan Awal RPJMD tentu hasil audit menjadi base line data untuk 5 (lima) tahun kedepan.
Baca Juga:
Wamen PPPA Veronica Tan Tekankan Pentingnya Penuhi Gizi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting
Peserta Evaluasi Hasil Audit dan Diseminasi Stunting Kabupaten Sikka Tahun 2024.
”Kemarin rancangan awal RPJMD kita sudah mulai bahas, tetapi rancangan teknokratnya kita sudah ada sebelum itu. Mudah-mudahan kita bisa memadu serasikan secara cepat, sehingga target-terget kinerja kita kedepan itu bisa kita ukur mulai dari hari ini dan untuk 5 tahun yang akan datang,” tutur Alvin.
Komitmen Pemerintah Daerah dari waktu-waktu teruslah meningkat, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk bisa menurunkan angka stunting ini.
“Kita dari waktu ke waktu mengalami kinerja yang cukup baik, meskipun di tahun 2019 kita angkanya cukup besar yaitu 25,1 %, tapi cenderung menurun dengan upaya kita yang maksimal, kolaborasi dari seluruh stakeholder yang cukup uang, komunikasi yang efektif dengan berbagai upaya yang kita lakukan,” ungkapnya.
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus F. Parera.
Alvin membeberkan, pada bulan Agustus 2023 angka stunting di Sikka mencapai angka 15,30%, namun turun menjadi 13,58% dan hingga saat ini angka itu terus menurun menjadi 12,1 %.
Tentu untuk menurunkan angka ini lanjut dia, tidak mudah. Komitmen dan konsistensi cukup tinggi. Hasil ini menurut Alvin sangat luar biasa, bahkan Pemda Sikka mendapatkan penghargaan dari Gubernur NTT sebagai 10 Kabupaten/Kota terbaik dalam upaya Pengendalian Angka Stunting ini.
Bukan hanya itu saja, secara nasional penghargaan yang sama juga diberikan oleh Menteri Keuangan dalam kinerja meminimalisir angka stunting, sehingga Pemda Sikka pun mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar kurang lebih mendekati 6 miliar rupiah, yang sudah dialokasikan dalam Perubahan, tambah Alvin Parera.
Selaku Penjabat Bupati Sikka, Alvin berharap agar Forum yang dihadiri para camat, kapus dan stakeholder ini bisa memetakan berbagai kekuatan, kelemahan dan juga peluang, sehingga dalam menurunkan angka stunting ini angkanya sedikit lebih moderat. Jangan sampai kita optomis tapi justru tidak tercapai, pungkasnya. [frs]