Hal senada juga disampaikan Maria Sriyanti Hieng Ekah, kepala SDK Maget Legar. Sejak gladi hingga pelaksanaan, siswa-siswinya harus menjalani ANBK di rumah salah satu operator sekolah yang berada di Wairhubing persisnya depan Dua Putri Meubel.
Langkah ini terpaksa dilakukan karena kondisi jaringan yang sama sekali tidak memungkinkan. “Jaringan tidak ada memang,” ungkap Sriyanti.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi
Menurut dia, kondisi jaringan seperti ini baru terjadi ketika adanya jaringan XL yang mulai beroperasi di wilayah Kecamatan Doreng. “Sebelum ada jaringan XL kami masih aman-aman saja. tetapi setelah ada jaringan XL disana kami terus mengalami gangguan jaringan,” tandas Sriyanti.
Ia pun berharap, agar pemerintah tanggap melihat kondisi ini, sehingga kedepannya tidak lagi terjadi seperti yang dialami saat ini.
Sementara, Plt. Kepala SDN Wukak Toeng, Saverius Mo'a yang juga mengalami nasib yang sama mengatakan bahwa pihaknya harus melaksanakan ANBK di rumah penginapan Bukit Tengkorak (Butenk) Iligetang.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
"Saya bersama teman guru, yang bertugas sebagai proktor, pengawas, teknisi, dan juga 9 siswa, datang di Maumere khususnya di rumah penginapan Bukit Tengkorak( Buteng ) sejak hari kemarin, Senin, 28 -10-2024 hingga hari ini, Selasa, 29-10-2024, untuk melaksanakan ANBK. Kami datang laksanakan ANBK di Maumere karena di tempat kami, SDN Wukak Toeng dan sekitarnya jaringan tidak bersahabat yaitu sering lelet dan begitupun lampu PLN kadang mati. Sedangkan selama dua hari kami laksanakan ANBK di Maumere alhamdullilah aman nyaman, " tutur Saverius. [frs]