Sebelumnya, Sekretaris Asprov PSSI NTT, Piter Fomeni dan Ketua Komdis, Lukman Hakim ketika menjelaskan kepada Wartawan, Sabtu (26/08/2023) menyampaikan bahwa, seharusnya Denfer Pingak itu tahu diri karena dia adalah seorang pengawas pertandingan.
"Seharusnya Denfer Pingak itu tahu diri dong. Karena dia sebagai salah satu pengawas pertandingan, sehingga dia harus melepaskan segala atribut yang berkaitan dengan tim Perserond Rote Ndao, pungkas Lukman Hakim.
Baca Juga:
Meski Dihuni 3 Tim, Persaingan Group G Lolos ke Babak 16 Besar Lebih Seru
Lukman menuturkan, pihaknya mendapatkan komplain dari tim Bintang Timur Atambua, Persim Manggarai dan juga Perserond Rote Ndao terkait kapasitasnya Denfer Pingak dalam memberikan latihan kepada tim Perserond.
Atas komplain tersebut, Lukman mengaku akan berdiskusi dengan Sekretaris Asprov PSSI NTT agar memanggil Denfer Pingak, karena menurut Lukman, hal ini berkaitan dengan tugas yang diberikan sesuai SK dari Asprov PSSI NTT.
" Kami akan panggil Denfer Pingak untuk memberi pilihan, apakah dia mau stop sebagai IP sehingga menghindari pikiran-pikiran tidak bagus terhadap Asprov PSSI NTT. Sebab kalau mau menjadi pengawas pertandingan maka tidak boleh melatih Perserond Rote Ndao. Apalagi yang bersangkutan melatih Perserond Rote Ndao tanpa sepengetahuan Asprov PSSI NTT," tandas Lukman.
Baca Juga:
Mainkan 39 Pertandingan, 86 Gol Tercipta di Babak Penyisihan Group ETMC
Sementara, Sekretaris Asprov PSSI NTT Piter Fomeni mengatakan pihaknya menyikapi bahwa kalau Denfer Pingak ingin menjadi pelatih Perserond Rote Ndao maka harus mundur sebagai pengawas pertandingan (IP).
"Sikap Asprov PSSI NTT jelas dan tegas bahwa dia harus mundur sebagai pengawas pertandingan dan tidak bisa bertindak sebagai pelatih Perserond Rote Ndao sekaligus pengawas pertandingan. Karena itu mencederai netralitas ETMC XXXII Rote Ndao seperti yang diprotes tim lain yang telah masuk babak 8 besar," ungkap Piter Fomeni.
Denfer Pingak dinilai telah menodai netralitas Asprov PSSI NTT dengan melibatkan dirinya sebagai pelatih di tim Perserond Rote Ndao pasca mundurnya Johni Lumba sebagai pelatih kepala, padahal di tim Perserond Rote Ndao masih ada Asisten pelatih, Dedi Seme, Santana dan Ardi Lay.