Maria Ringgi Kuwa tak menampik bahwa, perjalanan ini bukan tanpa hambatan. Terdapat berbagai tantangan administrasi, penyesuaian standar akademik, serta peningkatan kualitas secara menyeluruh yang harus pihaknya kerjakan secara simultan.
Namun, dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari semua pihak, baik dari Yayasan, DIKTI, tenaga pendidik, hingga seluruh staf, akhirnya semua proses ini bisa dilalui dan berhasil diselesaikan dengan baik. “Hari ini kita berdiri disini dengan bangga, merayakan hasil kerja keras kita semua,” pungkas Maria Ringgi Kuwa bangga.
Baca Juga:
Akper Lela Berubah Status, Romo Fidel: STIKES Hadir Menjawabi Ketimpangan Akses Pendidikan Kesehatan
Ia pun mengingatkan bahwa, perubahan bentuk menjadi STIKES ini bukan hanya sekedar perubahan nama atau status. Ini adalah komitmen bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih tinggi, lebih profesional, dan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kesehatan yang terus berkembang.
Dengan status baru ini lanjut Maria Ringgi Kuwa, diharapkan pihaknya dapat lebih berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompoten, inovatif, dan siap bersaing di era globalisasi.
Menyadari bahwa semua proses yang dilalui tidak dilakukan sendiri, Maria K. Ringgi Kuwa selaku Ketua STIKES St. Elisabeth Keuskupan Maumere, mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah mengambil bagian demi terwujudnya perubahan status ini. [frs]