Disini kemudian lanjut Femmy Bapa, ada Pokja yang menjadi salah satu wadah untuk berdiskusi terkait dengan kolaborasi, integrasi kegiatan. Dan selama ini sudah ada banyak hal yang dilakukan dengan pendampingan dari MOMENTUM meskipun masih ditemukan adanya kendala yang menjadi keterbatasan Pokja didalam kolaborasi integrasi yang dilakukan.
Dia berharap agar dengan adanya pendampingan dari pihak MOMENTUM ini akan dilihat hasilnya sembari meminta kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam Pokja AKI, AKB dan Stunting ini.
Baca Juga:
Medan Jadi Lokasi Kick Off Pencegahan Stunting: Bobby Nasution Optimis Capaian Akan Meningkat
Lebih lanjut Femmy Bapa menekankan pentingnya kehadiran Perguruan Tinggi yang bisa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan juga kebijakan diarahkan untuk berbasiskan riset dan kajian yang outputnya adalah data. Sehingga, kehadiran Perguruan Tinggi menjadi hal yang sangat penting, tandasnya.
Femmy Bapa mengingatkan agar dalam prosesnya jika terdapat hal-hal yang ditemukan dan membutuhkan diskusi bisa juga disampaikan kepada pihaknya untuk dijadikan sebagai bahan untuk berdiskusi bersama.
Baca Juga:
Nelson Pomalingo: Pilkada 2024 di Gorontalo Akan Berlangsung Lancar
Untuk itu Kepala Bappelitbang Kabupaten Sikka ini berharap agar pertemuan regular Pokja ini bisa menghasilkan pikiran-pikiran positif yang bisa direkomendasikan untuk mengimplementasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam rangka percepatan penurunan AKI, AKB dan Stunting di Kabupatan Sikka.
Lanjut Femmy Bapa mengatakan, meskipun masih terdapat kesulitan di beberapa daerah terkait ILP ini namun dia meyakini bahwa dengan tertatih-tatih Kabupaten Sikka siap melaksanakan ILP dengan dukungan semua pihak termasuk MOMENTUM. “Mari sama-sama kita mulai dari Forum ini,” ajak Femmy.
Sementara itu, Senior MOMENTUM NTT dr. Henyo Kerong dalam pemaparannya menyampaikan, pihaknya terus hadir dan mendukung seluruh proses untuk mengimplementasikan ILP dalam rangka menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi serta Stunting di Kabupaten Sikka.