Dalam hal pembenahan Elisabeth Alce menyebutkan, hal pertama yang ia lakukan adalah membenahi SDM melalui tenaga pendidik (Guru) dengan mengadakan IHT (In House Training) melalui pengalaman yang diperolehnya sendiri ketika menjadi Isntruktur K-13.
Sebab menurut dia, meskipun sarana dan prasarana di suatu sekolah sangat lengkap namun tidak ditunjang dengan SDM khususnya Guru maka mutu tidak akan terwujud.
Baca Juga:
Kadin Jatim: Industri Hasil Tembakau Jatim Serap 40% Produksi Nasional
“Pertama, saya melakukan In House Training dengan modal yang saya dapat pada saat menjadi instruktur K-13. Saya berbagi kepada teman-teman, dan akhirnya dalam perjalanan ketika itu kami ditawarkan sebuah program Sekolah Model dan harus melaksanakannya sesuai dengan 8 (delapan) Standar Pendidikan,” ketus Elisabeth Alce.
Delapan Standar Pendidikan itu yakni sebut Alce, Standar Isi, Kelulusan, Proses, Penilaian, yang termasuk dalam Standar Akademik. Sedangkan standar penunjangnya yakni non akademik antara lain, Standar Sarpras, PTK, Pengelolaan dan Pembiayaan.
“Awalnya kami benahi kurikulumnya. Kami duduk bersama dengan orangtua murid dan dukungan mereka sangat luar biasa. Selanjutnya khusus di PTK, orang tua memberikan apa yang mereka miliki untuk membiayai guru-guru yang bertugas waktu itu dengan jumlah siswanya 420 dalam 18 Rombongan Belajar (Rombel),” tuturnya mengisahkan.
Baca Juga:
Industri Tembakau Dinilai Berperan Sebagai Penggerak Ekonomi di Daerah
Dalam perjalanan lanjut Alce, dirinya kemudian mengurangi jumlah rombel menjadi 13 karena jumlah guru yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah jumlahnya terbatas.
Sehingga secara perlahan dirinya mulai mengurangi jumlah tersebut agar disesuaikan dengan kemampuan orangtua untuk membiayai guru-guru tersebut meski saat ini masih terdapat 3 rombel yang dinakhodai oleh guru honor, ujar dia.
Alce mengakui, bahwa ketiga guru honor tesebut sangar luar biasa karena sudah dibimtek dan diadakan Fokus Group Diskusi setelah kegiatan pembelajaran kemudian setelah supervisi ada perubahan-perubahan menuju ketentuan standar, sehingga tahun 2016 pihaknya masuk menjadi Sekolah Model.